Jakarta (buseronline.com) – Himpunan Pengusaha Pribumi atau Hipmi menggelar debat ketiga calon Ketua Umum Hipmi 2022-2025 di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (18/11/2022).
Tiga calon ketua umum Hipmi yang ikut debat adalah Akbar Himawan Buchari, Bagas Adhadirgha, dan Anggawira. Debat tersebut dihadiri empat panelis yang terdiri atas tokoh nasional dan civitas akademika.
Mereka adalah Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Kadin Arsjad Rasyid, Pendiri HIPMI Abdul Latief serta Guru Besar Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Brawijaya Ahmad Erani Yustika.
Debat tersebut menutup rangkaian debat yang telah dilaksanakan dalam rentang waktu satu bulan sebelum menuju Musyawarah Nasional yang akan di laksanakan di Solo pada hari esok, Senin, 21 November 2022.
Hipmi Perkuat Kader
Usai menyampaikan visi misinya, Akbar Himawan menyatakan bakal mengoptimalisasikan penguatan basis kader untuk bisa bersaing di dunia global maupun nasional.
Ia menyatakan Hipmi sebagai mitra strategis pemerintah diharapkan bisa turut berkontribusi dalam pembangunan.
Caranya dalam memberikan masukan dengan keadaan ekonomi global yang ada dengan keadaan ekonomi nasional yang ada.
“Posisi Hipmi di sini jelas mementingkan stabilitas ekonomi daripada stabilitas politik karena akan sia-sia pekerjaan pemerintah yang sudah kita bangun,” katanya, Minggu (20/11/2022).
Sementara, Bagas mengedepankan misi utamanya menjadikan Hipmi sebagai pusat inkubator pengusaha muda nasional.
Berikutnya, Anggawira mengutamakan akses permodalan, akan menggerakan ekonomi pengusaha muda berbasis pedesaan dan fokus pada kaderisasi dan pengembangan sumber daya manusia.
Menjawab pertanyaan panelis, Bagas mengatakan Hipmi akan fokus kepada negara yang lebih tahan krisis.
“Kita memiliki beberapa komoditas yang sangat kuat. Kita bisa berfokus kepada negara-negara Asia, Eropa Timur dan Timur Tengah di mana pusat utamanya adalah pada bidang energi,” ungkapnya melalui keterangan tertulis.
Hipmi melalui bidang Internasional sudah dan akan rutin mengikutsertakan produk-produk UMKM pada eksibisi-eksibisi Internasional.
“Kita akan menggalakkan dan terus adakan agar UMKM yang berorientasi ekspor mampu tetap melanjutkan ekspornya kepada negara-negara yang tahan krisis tersebut,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan Ketua Umum Kadin Arsjad Rasyid dan Menteri Bahlil Lahadalia, Bagas mengatakan pembangunan di Indonesia sudah berubah dari javasentris menjadi Indonesia sentris. Di mana 50 persen lebih investasi itu terjadi di luar Jawa.
Hipmi Masuk Desa
Hal ini akan diadopsi di Hipmi, menurut Bagas, pembangunan sumber daya manusia pengusaha-pengusaha muda tidak melulu bisa dilakukan di kota, tapi bisa di mulai dari desa. “Itu sudah dicontohkan oleh pemerintah. Sehingga kami memiliki punya program Hipmi masuk desa,” ujarnya.
Dengan program Hipmi masuk desa, sebagian besar kawan-kawan yang berusia produktif akan dibekali dengan program mentoring yang merupakan bagian dari inkubator Hipmi sebagai pusat inkubator pengusaha muda di Indonesia.
“Dan ke depan jika saya terpilih jadi Ketum Hipmi, saya akan menggalakan Hipmi masuk desa menjadi program utama Hipmi,” ujarnya.
Sedangkan Anggawira menilai proses pembangunan bisa berjalan lancar jika ada stabilitas ekonomi dan politik.
“Itu yang paling penting. Tanpa stabilitas politik yang baik maka tidak mungkin perubahan dan perbaikan ekonomi bisa bertahan dengan baik,” kata Anggawira lebih jauh saat debat ketiga calon Ketua Umum Hipmi tersebut.
Ia menilai bahwa sudah menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan transisi demokrasi yang ada.