25 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Menkes RI Apresiasi Tindakan Coiling Dilakukan RSUP Ngoerah Bali

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi tindakan coiling yang dilakukan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof dr I Gusti Ngoerah Bali dengan program pengampuan dari RS Pusat Otak Nasional (PON).

”Selamat atas terselenggaranya aktivitas coiling di RS Ngoerah Bali. Di sisa waktu saya sebagai Menkes ingin sekali menyelesaikan transformasi pilar kedua yaitu transformasi sistem layanan rujukan dengan memastikan bahwa seluruh rumah sakit di kabupaten/kota dan provinsi bisa melayani standar layanan kesehatan tertentu,” kata Menkes Budi di Jakarta.

Ia mengatakan stroke merupakan penyakit yang menyebabkan kualitas hidup seseorang menjadi buruk. Jumlah kasus meninggal bisa mencapai hingga ribuan setiap tahun. Bahkan kasus kecacatan bisa lebih tinggi dua kali lipat dari kasus kematian.

”Oleh karena itu saya benar-benar minta rumah sakit RS PON untuk mengaktifkan fungsi pengampuannya dan mesti diingat-ingat targetnya adalah 34 provinsi harus bisa bedah otak terbuka, dan RS PON juga harus memastikan 514 kabupaten/kota bisa melakukan intervensi non bedah seperti coiling,” ungkapnya.

Seperti diketahui, RSUP Prof dr I Gusti Ngoerah Bali menerapkan teknologi terkini dalam penanganan stroke. Keberhasilan tersebut dicapai atas pengampuan dari RS PON.

RS Prof dr I Gusti Ngoerah merupakan rumah sakit yang diampu oleh RS PON. Program pengampuan ini diharapkan bisa dilakukan RSUP I Gusti Ngurah terhadap sejumlah RS di kabupaten/kota se Bali dan sebagian rumah sakit yang ada di NTB maupun NTT.

Direktur Utama RS PON dr Mursyid Bustami mengatakan Senin, 26 Desember 2022, tim melakukan tindakan coiling. ”Ini merupakan suatu program pengampuan yang kami lakukan di berbagai rumah di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia,” ucapnya.

Secara garis besar penyebab stroke ada dua yakni stroke karena penyumbatan pembuluh darah dan stroke karena pecahnya pembuluh darah. Sebagian dari yang pecah pembuluh darah itu disebabkan oleh pecahnya aneurisma.

Ia mengatakan aneurisma itu adalah satu titik lemah yang membentuk kantong di pembuluh darah di otak yang memang sudah ada dan suatu saat bakal pecah. Penyebab pecah terbanyak adalah karena tegangan darah tinggi.

”Jadi pada pasien ini tentunya untuk menghindari risiko terjadinya pecah pembuluh darah itu maka harus dilakukan suatu tindakan,” kata dr Mursyid.

Ada dua tindakan yang bisa dilakukan. Pertama adalah tindakan coiling, dengan memasukkan koil seperti kawat atau benang ke dalam kantong yang bakal pecah. Yang kedua adalah tindakan clipping atau melakukan klip (penjepitan).

”Yang pada 26 Desember 2022, dilakukan adalah coiling. Untuk melakukan ini diperlukan SDM dan sarana prasarana yang memadai. Di RSUP Ngoerah ini alatnya semuanya sudah ada, kamar cath lab nya sudah memenuhi syarat, dan SDM-nya pun sudah ada,” tutur dr. Mursyid.

Yang dilakukan hari Senin, 26 Desember 2022, adalah salah satu tindakan untuk menyumbat pembuluh darah yang berpotensi pecah pada suatu waktu tertentu. Pasien ini berasal dari Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr I Nyoman Gede Anom mengatakan stroke ini adalah satu dari empat penyebab kematian terbanyak. Ke depan RSUP Ngoerah harus mampu melakukan pengampuan terhadap rumah sakit rumah sakit di kabupaten/kota se Provinsi Bali.

”Kami di Bali ada 9 kabupaten/kota yang memiliki Rumah Sakit Madya dan satu Rumah Sakit Provinsi. Nanti ke depan akan diadakan juga kegiatan Rumah Sakit Pengampuan ya mungkin diampu oleh RS Ngoerah,” ucapnya.

Berita Lainnya

Berita Terbaru