Jakarta (buseronline.com) – Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia semakin terkendali. Hal ini terlihat dari semakin rendahnya kasus harian, kasus rawat inap dan kasus kematian.
Demikian juga dengan indikator penularan Covid-19 sudah di angka 0,78 atau dibawah satu.
Situasi pandemi Covid-19 yang terkendali, menjadi landasan bagi Kemenkes RI untuk fokus pada program dan kebijakan lainnya yang masih harus mendapatkan perhatian, salah satunya adalah imunisasi dasar lengkap pada anak.
”Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan, yang utama adalah melindungi generasi kita dari kecacatan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan cara yang paling efektif yaitu Imunisasi,” ujar juru bicara Kemenkes RI dr Mohammad Syahril SpP MPH di Jakarta, Kamis (12/01/2023).
Capaian imunisasi nasional tahun 2022 belum mencapai target, utamanya disumbang oleh provinsi di luar regional Jawa dan Bali, dimana capaian per provinsi masih dibawah 35 persen.
Salah satunya ditandai dengan adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh.
Kebijakan dalam pemberian vaksinasi, Kementerian Kesehatan berpegang pada rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), termasuk juga pertimbangan vaksinasi Covid-19.
Kemenkes mengapresiasi gerak cepat BPOM dalam mengeluarkan EUA untuk jenis vaksin Comirnaty Children untuk vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 bulan sampai 11 tahun.
ITAGI juga sudah memberikan persetujuan vaksinasi dengan tetap memperhatikan cakupan imunisasi dasar dan lanjutan pada anak.
Selanjutnya untuk pelaksanaannya, Kemenkes masih mempertimbangkan dari berbagai aspek serta hal teknis lainnya.
”Kami masih berkonsultasi dengan WHO untuk vaksinasi Covid-19 pada anak usia mulai 6 bulan,” ujarnya.
Untuk vaksinasi Covid-19, saat ini akselerasi capaian vaksinasi masih difokuskan pada meningkatkan capaian Booster untuk dewasa usia > 18 tahun, mengingat kelompok ini adalah kelompok yang memiliki mobilitas tinggi.
Selain itu, vaksinasi booster kedua untuk lanjut usia yang saat ini capaiannya masih di angka 68 juta atau sebesar 29,31 persen. Karena penularan dan kematian akibat virus, tinggi pada usia lanjut ini.