Jakarta (buseronline.com) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun ini akan menyelenggarakan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka angkatan ketiga (PMM 3).
Program pertukaran mahasiswa dalam negeri yang menjadi bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman studi yang unik selama satu semester sekaligus mengeksplor keragaman nusantara, yang diakui dengan rekognisi pembelajaran senilai 20 SKS.
“Kita tahu program Kampus Merdeka pada esensinya adalah menyiapkan lulusan perguruan tinggi agar bisa menjadi yang terbaik dari dirinya. Melalui PMM mahasiswa berkesempatan membangun persahabatan nusantara sekaligus menimba ilmu, menggali pengalaman dari kampus-kampus tujuan,” kata Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt Dirjen Diktiristek), Kemendikbudristek, Nizam.
Selain memberi manfaat bagi mahasiswa, menurutnya, program PMM juga membawa dampak positif bagi perguruan tinggi penerima. Kehadiran mahasiswa dari seluruh pelosok nusantara menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang unik dan dinamis.
Salah satu keunikan dari program PMM yang diluncurkan pada tahun 2021 silam adalah kurikulum khusus bernama Modul Nusantara. Kurikulum ini menjembatani ruang jumpa antarmahasiswa untuk mengeksplorasi keragaman Indonesia melalui kegiatan Kebhinekaan, Inspirasi, Refleksi, dan Kontribusi Sosial.
Nizam berharap program ini dapat benar-benar mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika, keberagaman, dan semangat merah putih yang akan mengokohkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Salah satu kebaruan dari PMM 3 adalah keterlibatan Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) yang untuk pertama kalinya akan ikut ambil bagian sebagai Perguruan Tinggi (PT) Penerima maupun PT Pengirim.
Sedangkan, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kiki Yuliati menerangkan bahwa pembelajaran dalam program PMM memberikan tantangan dan kesempatan yang unik bagi mahasiswa vokasi untuk mengembangkan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan serta kemandirian mereka dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui pengalaman di lapangan.
“Mahasiswa vokasi kami harapkan dapat memiliki pengalaman belajar di luar kampusnya sehingga mereka mengikuti pembelajaran di ruang pembelajaran yang tidak terbatas. Mereka dapat melakukan interaksi yang erat antara vokasi dengan dunia kerja, antara vokasi dengan masyarakat, dan kami harapkan para peserta PMM ikut mewarnai budaya dan peradaban Indonesia,” katanya.
Pada tahun ini, PMM menyiapkan kuota bagi 150 PT Penerima. Angka ini menunjukkan kenaikan karena PMM 2 tahun 2022 lalu yang melibatkan 138 PT Penerima di 30 provinsi dari 194 PT yang mendaftar.
Periode pendaftaran PT Penerima dibuka mulai tanggal 11 Januari hingga 8 Februari 2023. Untuk mendaftar PMM 3, Perguruan Tinggi calon peserta dapat mengakses laman https://pmm.kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/. Adapun pendaftaran bagi mahasiswa calon peserta program PMM 3 akan diumumkan kemudian.
“Kami membuka kesempatan untuk perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa, untuk bergabung dalam program PMM 3 agar dapat bersama merayakan kebinekaan di Indonesia. Harapan kami Perguruan Tinggi Bapak Ibu yang hadir pada kesempatan kali ini segera mendaftar sebagai PT penerima PMM 3 dan membuka kuota sebanyak-banyaknya bagi mahasiswa inbound untuk belajar di perguruan tinggi Bapak Ibu sekalian,” ucap Kepala Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dan Kampus Mengajar, Asri Aldila Putri.