Jakarta (buseronline.com) – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo membuka secara langsung Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Tahun 2023 di Gedung AA Maramis, Jakarta.
Presiden Jokowi memaparkan sejumlah langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan negara-negara di dunia sejak tahun 2020.
Menurutnya, langkah pertama yang diambil pemerintah adalah melakukan manajemen makro dan mikro secara efektif sehingga semua pihak ikut serta menangani pandemi Covid-19.
“Saya melihat semuanya kita ini bekerja karena tertekan oleh persoalan, tertekan oleh masalah, semuanya bekerja. Itu yang tidak saya lihat sebelum-sebelumnya,” ujarnya.
Presiden Jokowi menyebut Indonesia dan seluruh negara belum memiliki pengalaman dalam mengatasi Pandemi.
Saat sebagian besar menterinya menyarankan agar pemerintah melakukan lockdown, Presiden Jokowi memiliki pertimbangan lain.
“Hitungan saya, dalam 2 atau 3 minggu rakyat sudah nggak bisa memiliki peluang yang kecil untuk mencari nafkah, semuanya ditutup, negara tidak bisa memberikan bantuan kepada rakyat, apa yang terjadi? Rakyat pasti rusuh. Itu yang kita hitung sehingga kita putuskan saat itu tidak lockdown,” ungkapnya.
Langkah kedua yang diambil pemerintah adalah melakukan sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga TNI-Polri.
Hal tersebut dapat terlihat dari jumlah vaksin Covid-19 yang telah disuntikkan kepada masyarakat yang sudah mencapai 448 juta suntikan.
“Itu semuanya bisa kita lakukan dan kita melihat TNI-Polri betul-betul bekerja melampaui tugas intinya. Ke kampung-kampung _ngajakin_ rakyat untuk mau divaksin, bukan pekerjaan yang mudah,” ucapnya.
Langkah ketiga yang diambil pemerintah adalah melakukan manajemen “gas dan rem” dalam rangka menyeimbangkan kesehatan dan perekonomian nasional.
Presiden Jokowi menjelaskan langkah tersebut bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan.
“Begitu hitungan salah sedikit, ekonomi akan jatuh. Tetapi begitu gasnya terlalu kencang juga Pandemi nya bisa naik. Itulah yang kita lakukan menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi yang semuanya menekan manajemen negara, tidak mudah,” tuturnya.
Langkah selanjutnya pemerintah juga melakukan keputusan dan kecepatan bertindak dalam menangani pandemi Covid-19. Meski demikian, kecepatan dalam bertindak tersebut disesuaikan dengan data-data yang ada di lapangan.
Terakhir, besarnya partisipasi masyarakat dalam menangani pandemi dan perekonomian nasional dinilai Presiden Jokowi sebagai langkah yang paling mendukung keberhasilan pemerintah dalam penanganan pandemi.
“Partisipasi inilah yang harus kita apresiasi, kita hargai, karena semua memberikan dukungan dunia usaha, masyarakat di bawah, semuanya bergerak semuanya,” tutupnya.
Partisipasi tersebut menjadikan semua pihak ikut serta menangani Pandemi Covid-19 di Tanah Air.