26.7 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Pengamat Kesehatan: Gencarnya Vaksinasi Booster Kedua Sangat Baik

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Pengamat kesehatan Sumut Dr dr Delyuzar MKed (PA) SpPA SubspURL (K) mengatakan gencarnya vaksinasi booster kedua yang dilakukan Pemko Medan di bawah kepemimpinan Bobby Nasution sangat baik.

Sebab, bilang Delyuzar, manusia pada dasarnya dibesarkan oleh vaksin. “Vaksin ini bagus. Dari lahir sampai besar sekarang, kita ini sebenarnya dibesarkan oleh vaksin. Mulai dari vaksin polio, hepatitis, campak, BCG dan vaksin lainnya,” katanya.

Untuk itu, Delyuzar mengingatkan kepada masyarakat agar tidak takut untuk ikut vaksinasi booster kedua di Kota Medan. Sebab, vaksinasi berfungsi untuk kesehatan karena menjaga daya tahan tubuh dari berbagai macam penyakit.

“Jadi, kita jangan mudah termakan isu hoax tanya pada ahlinya, mungkin kalau sejak dini kita tidak divaksin kita sudah mudah terserang oleh penyakit. Bahkan saat pandemi covid-19 melanda tingkat kematian bisa lebih tinggi lagi dari hasil yang ada,” tambahnya.

Selain itu, vaksinasi booster, sambungnya, memiliki banyak manfaat. Tidak hanya segi kesehatan, bahkan segi ekonomi di negara ini juga baik. Terlebih, jika covid-19 varian baru datang lagi, sedangkan tidak ada antisipasi daya tahan tubuh, pasti berpotensi terkena covid-19.

“Dapat dipastikan ekonomi kita akan jatuh lagi, maka dari itu untuk mengantisipasi ini masyarakat agar melakukan vaksinasi,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Medan, hingga 1 Februari 2023, tercatat sudah sebanyak 15.804 masyarakat yang divaksinasi booster kedua atau sekitar 7,09 persen. Capaian ini dipastikan akan terus meningkat, mengingat vaksinasi booster kedua baru saja dimulai.

Adapun rinciannya yakni tenaga kesehatan (nakes) 9.406 orang (50,22%). Capaian ini sangat besar dibandingkan masyarakat umum, dikarenakan vaksin tersebut terlebih dahulu memang diberikan kepada para nakes.

Kemudian, orang lanjut usia sebanyak 3.272 orang (1,60 %) dan petugas publik 552 orang (0,37 %). Selanjutnya, masyarakat umum sebanyak 2.533 orang (0,19 %) serta 40 orang remaja (0,02 %).

Berita Lainnya

Berita Terbaru