Jakarta (buseronline.com) – Indonesia menyambut perwakilan Timor Leste untuk pertama kalinya hadir dalam pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) sejak Dili tahun lalu disetujui untuk bergabung dengan organisasi regional itu.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi yakin partisipasi Timor Leste di Asean dapat berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran di kawasan.
“Saya ingin mengingatkan bahwa para pemimpin ASEAN di Phnom Penh November lalu secara prinsip setuju untuk menerima Timor Leste menjadi anggota ke-11 ASEAN dan diizinkan mengikuti pertemuan-pertemuan ASEAN, termasuk ACC,” ujarnya saat menyambut Menteri Luar Negeri Timor Leste Adaljiza Magno dalam pertemuan Dewan Koordinasi Asean (Asean Coordinating Council/ACC) di Jakarta.
Diketahui, Asean didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, dan saat ini beranggotakan 10 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.
Menlu Timor Leste, Adaljiza Magno mengatakan bergabung dengan keluarga besar Asean merupakan momen sangat penting dalam sejarah Timor Leste. Pihaknya mendukung Asean sebagai pusat pertumbuhan di kawasan, aspek yang juga menjadi tema keketuaan Indonesia di Asean tahun ini.
“Kami sangat bersyukur bisa berpartisipasi sebagai pemantau dalam pertemuan ACC ini, dan kami menantikan panduan yang jelas yang dapat membimbing kami ke tahap selanjutnya seperti yang dimandatkan para pemimpin Asean di Phnom Penh, November lalu,” ungkap Menlu Timor Leste Magno.
Menlu Timor Leste Magno menambahkan bahwa keanggotaan Asean menjadi penting sebab Timor Leste menyadari tidak ada satu negara pun yang terbebas dari masalah dan dinamika yang terjadi kawasan.