Tokyo (buseronline.com) – Guna meningkatkan kesiapan belajar sambil bekerja sekaligus mempercepat adaptasi mahasiswa Universitas Terbuka (UT) dengan Sistem Belajar Jarak Jauh (SBJJ), Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri (PPMLN) UT menyelenggarakan kegiatan Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) secara daring untuk mahasiswa baru UT yang berdomisili di Jepang.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Yusli Wardiatno mengatakan bahwa UT merupakan perguruan tinggi negeri (PTN) yang menerapkan pembelajaran jarak jauh dan fleksibel.
“Sistem pembelajaran seperti ini dapat menjadi solusi bagi siapa saja yang sibuk bekerja tetapi masih ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” jelas Yusli, Minggu (26/2/2023).
Ia menuturkan di era perkembangan teknologi saat ini, tidak ada batasan ruang dan waktu bagi siapapun untuk menimba ilmu, termasuk bagi para pekerja magang yang ada di Jepang. Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi dan mendukung penyelenggaraan UT di Jepang.
Mengingat hal ini sejalan dengan salah satu program KBRI Tokyo yang berupaya melakukan peningkatan pelayanan akses pendidikan bagi seluruh WNI yang berada di Jepang.
“Dengan upaya peningkatan kompetensi dan pendidikan melalui UT, diharapkan para pekerja magang bisa ditingkatkan menjadi Specified Skilled Worker, yang kebutuhannya sangat tinggi di Jepang,” terangnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pekerja magang yang mengikuti kuliah di UT terus meningkat. Berdasarkan data dari Biro Akademik Kemahasiswa dan Perencanaan (BAKP) UT; pada masa registrasi 2022 gelombang kedua, mahasiswa baru UT di Luar Negeri sebanyak 741 orang, di antaranya 138 orang mahasiswa baru berada di Jepang.
Sedangkan pada masa registrasi 2023 gelombang pertama, jumlah mahasiswa baru UT di luar negeri meningkat mencapai 1.558 orang dan yang paling menggembirakan 269 orang mahasiswa baru tersebut berada di Jepang.
Mayoritas mahasiswa UT di Jepang memilih Program Studi (Prodi) Manajemen yakni sebanyak 115 orang, Prodi Ilmu Komunikasi berjumlah 38 orang, Prodi Bahasa Inggris Bidang Penerjemahan berjumlah 24 orang, Prodi Ilmu Hukum berjumlah 19 orang, Prodi Administrasi Bisnis berjumlah 15 orang, Prodi Sistem Informasi dan Akutansi masing-masing berjumlah 13 orang.
Kemudian, Prodi Ekonomi Pembangunan berjumlah 9 orang, Prodi Agribisnis berjumlah 8 orang, Prodi Teknologi Pangan berjumlah 4 orang, Prodi Ekonomi Syariah berjumlah 3 orang, Prodi Administrasi Negara berjumlah 2 orang, serta Prodi Sosiologi, Biologi, Statistik, Ilmu Pemerintahan, Akutansi Keuangan Publik, dan Perpajakan masing-masing berjumlah 1 orang.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri (PPMLN) UT, Pardamean Daulay menyampaikan bahwa kegiatan OSMB merupakan salah satu upaya UT untuk mempercepat mahasiswa baru beradaptasi dengan sistem belajar jarak jauh (SBJJ), yang menghendaki setiap mahasiswa mampu mempelajari materi perkuliahan secara mandiri tanpa bergantung kepada dosen.
“Berbeda dengan perkuliahan di perguruan tinggi tatap muka (konvensional), di mana dosen mengarahkan mahasiswa untuk belajar, maka pembelajaran yang diterapkan di UT, mahasiswa tidak diwajibkan hadir di kelas sehingga mereka tetap bisa kuliah sambil bekerja. Namun, mahasiswa dituntut mampu secara mandiri untuk mempelajari materi perkuliahan baik bahan ajar cetak maupun non cetak, seperti layanan tutorial online (kuliah daring),” terang Pardamean.
Di akhir acara, Pardamean menyampaikan harapannya OSMB dapat melahirkan mahasiswa yang berkarakter mandiri sebagai modal utama dalam menjalankan sistem pembelajaran jarak jauh di UT. “Sehingga mereka bisa belajar dengan baik dan lulus tepat waktu,” tegasnya.