Sergai (buseronline.com) – USG kehamilan gratis yang diinisiasi gerakan Kawan Awen sampai ke Desa Nagur, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Sergai.
Kegiatan mulia ini kini mengkolaborasikan program menjaga lingkungan dengan kesehatan ibu dan bayi. Dimana kaum ibu yang tengah hamil dapat memeriksakan kehamilannya dengan gratis hanya dengan membawa sampah seberat 1 Kg.
“Di daerah ini kita memang mencoba mengkolaborasikan antara menjaga lingkungan dengan kesehatan ibu dan bayi sehingga kita adakan USG disini sedikit berbeda. Syaratnya hanya membawa sampah yang bisa di daur ulang sebanyak 1 kg seperti botol, dan plastik,” kata Founder Gerakan Awen, Alween Ong, di sela-sela pelaksanaan USG gratis tersebut.
Setidaknya ada 30 peserta USG gratis yang hadir, kesemuanya antusias karena memang sebelumnya mereka kebanyakan belum pernah memeriksakan kehamilannya dengan USG.
“Alhamdulillah pesertanya kurang lebih 30 orang dibagi dua sesi pagi dan siang,” ungkap Alween Ong sembari menyampaikan mengapa memilih Sergai melangsungkan USG Gratis itu.
Ia menceritakan ketika itu, dirinya menanyakan usia kehamilan dan sudah USG atau belum saat bertemu dengan seorang ibu hamil di salah satu desa di Kabupaten Sergai ini. Namun ibu tersebut tidak menjawab, malah mengaku bingung harus menggunakan uangnya untuk membeli odol gigi atau telur.
“Akhirnya kita menyimpulkan bahwa jangankan berpikir untuk USG, untuk makan saja sudah kesulitan. Lalu kita pun berfikir apa yang bisa kita lakukan untuk mereka dan ini juga kita lakukan terkait program pemerintah untuk menekan angka stunting,” tegas Alween Ong yang juga dikenal sebagai wirausaha muda ini.
Sebutnya, bicara stunting tidak hanya menyelesaikan yang sudah terlahir tapi sebelum terlahirpun harus sama-sama ikut serta memantau. Itulah pentingnya ibu hamil itu melakukan USG.
“Kita lihat tadi didalam ada kandungannya yang sudah besar namun berat badannya masih kurang, ada juga yang sungsang bahkan ada yang usia yang sudah rentan untuk hamil atau terlalu tua,” sebutnya.
Ia mengakui rata-rata peserta mata pencahariannya nelayan. “Kita harapkan masyarakat sehat dan ke depannya program ini tidak hanya dapat dilakukan dibeberapa titik. Namun ke depan bisa bekerjasama dengan pemerintah dan ini dilakukan lebih sering,” ujarnya.
Salah seorang peserta, Wiwin Winarsih (29) warga Dusun 3 Desa Nagur, ikut USG ingin mengetahui kondisi kehamilannya. Selama ini ia mengaku tidak USG karena jauh dari fasilitas kesehatan sehingga ia mengharapkan USG gratis kawan Awen ini terus dilakukan agar masyarakat lainnya dapat merasakannya.
Dokter spesialis kandungan, dr Pebriwarita Pulungan SpOG mengatakan secara keseluruhan dari 30 peserta itu kebanyakan sama sekali tidak pernah melakukan USG dan juga tidak pernah kontrol kehamilan.
Ia menyebutkan ada juga menemukan usia lanjut dengan kehamilan kelima dan bahkan paling memprihatinkan berat bayinya tidak sesuai dengan usia kehamilannya.
“Kurangnya nutrisi dan protein ini alasan mereka karena saat ini ikan susah, padahal ini daerah pesisir penghasil ikan sehingga heran mereka bisa kekurangan nutrisi,” jelasnya.
Sementara itu, sebelum melakukan pemeriksaan kehamilan, para peserta di edukasi oleh Green Smoothie Fakctory bagaimana membuat minuman sehat dari buah-buahan tanpa menggunakan pemanis atau gula.