Jakarta (buseronline.com) – Kemendikbudristek RI kembali menyelenggarakan Program Wirausaha Merdeka angkatan kedua. Program ini memfasilitasi mahasiswa seluruh Indonesia untuk belajar dan mengembangkan diri menjadi calon wirausahawan melalui aktivitas di dalam maupun di luar kelas perkuliahan, yang dapat diakui dan disetarakan dalam bentuk Satuan Kredit Semester (SKS).
“Sangat penting bagi kita menyiapkan adik-adik mahasiswa dengan skills yang sesuai dengan passion, dengan bekal kompetensi dasar yang diperoleh di perguruan tinggi ditambah dengan program-program Kampus Merdeka untuk lebih siap menghadapi berbagai tantangan masa depan,” terang Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Nizam pada kegiatan Soft Launching Program Wirausaha Merdeka Tahun 2023 yang berlangsung di Jakarta.
Program Wirausaha Merdeka merupakan salah satu program unggulan dalam kerangka kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk memperoleh pengalaman pembelajaran di luar kelas sesuai minat mereka masing-masing.
Pada angkatan pertamanya, Program Wirausaha Merdeka melibatkan 17 Perguruan Tinggi terpilih yang memiliki bidang, lembaga, atau inkubator kewirausahaan dan bisnis sebagai Perguruan Tinggi Pelaksana.
Sebanyak 11.716 mahasiswa dari 87 Perguruan Tinggi Negeri dan 366 Perguruan Tinggi Swasta di seluruh Indonesia terdaftar sebagai peserta untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selama satu semester di 17 Perguruan Tinggi Pelaksana tersebut.
Melalui program ini, mahasiswa yang memiliki minat dan potensi dalam kewirausahaan terfasilitasi serta mendapat dukungan berupa pembekalan kompetensi kewirausahaan, peningkatan kemampuan wirausaha melalui praktikum atau magang, peningkatan pengalaman wirausaha melalui pengembangan ide atau implementasi bisnis, atau kegiatan lain yang bertujuan meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam berwirausaha.
“Saya yakin generasi saat ini sangat penuh dengan kreativitas. Semoga melalui program ini banyak wirausahawan baru lahir yang nantinya akan menjadi pengusaha-pengusaha yang sukses dengan semangat integritas yang kuat sehingga ekonomi Indonesia akan tumbuh dengan sehat dan berkelanjutan,” katanya.
Tidak sekadar memperlengkapi mahasiswa dengan konsep dan teori, program yang dirancang oleh masing-masing perguruan tinggi bersama mitra dunia usaha dan dunia industri ini juga mencakup kegiatan praktikal untuk memberikan pengalaman dan pembelajaran yang utuh seputar kegiatan kewirausahaan.
Model pembelajaran ini, menurut Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kiki Yuliati juga sejalan dengan karakteristik pendidikan vokasi.
“Pembelajaran dengan praktik langsung ini tentunya sejalan dengan karakteristik pendidikan vokasi. Oleh sebab itu, kami mengajak pimpinan perguruan tinggi vokasi untuk mendorong dan mendukung sebanyak-banyaknya mahasiswa untuk bergabung dan belajar berwirausaha,” ucapnya.
Pendaftaran perguruan tinggi pelaksana untuk Program Wirausaha Merdeka Angkatan Kedua saat ini telah dibuka. Kepala Program Wirausaha Merdeka Gamaliel Waney menerangkan bahwa target peserta pada angkatan kedua ini adalah sebanyak 12.000 mahasiswa yang nantinya akan belajar, mencari pengalaman, dan melakukan praktik wirausaha langsung di kurang lebih 30 perguruan tinggi pelaksana dengan program wirausaha unggulan.
“Dengan jumlah tersebut, kami berharap luaran yang dihasilkan dari pelaksanaan program bisa meningkat dan memberikan dampak positif dalam mengembangkan ekosistem kewirausahaan di Indonesia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” ujarnya.