Jakarta (buseronline.com) – Sebagai upaya akselerasi peningkatan kompetensi literasi peserta didik di satuan pendidikan dasar, Kemendikbudristek RI telah meluncurkan berbagai program pendukung.
Beberapa upaya yang dimaksud adalah dengan meluncurkan program Kampus Mengajar di tahun 2020 dan program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia yang diluncurkan beberapa waktu lalu melalui Merdeka Belajar Episode 24: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia.
Melalui program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia, Kemendikbudristek telah menyediakan dan mendistribusikan sebanyak 716 judul buku bacaan bermutu dengan total lebih dari 15 juta eksemplar ke daerah 3T.
Terdiri dari 5.963 satuan PAUD dan 14.595 SD, serta beberapa daerah lain yang nilai kompetensi literasi dan numerasinya tergolong rendah.
Berjalannya dua program yang berfokus pada peningkatan kompetensi literasi peserta didik ini, kemudian menjadi kesempatan kolaborasi untuk bisa saling memaksimalkan dampak yang dihasilkan.
Oleh sebab itu, program Kampus Mengajar bekerja sama dengan Direktorat Sekolah Dasar mengundang keterlibatan pimpinan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) dan dinas pendidikan kabupaten/kota untuk berdiskusi dan menjalin kolaborasi bersama melalui kegiatan sosialisasi pengelolaan dan pemanfaatan buku bacaan bermutu.
Direktur Sekolah Dasar, Muhammad Hasbi menyampaikan bahwa kolaborasi semua elemen yang terkait dengan pelaksanaan pendidikan di SD sangat diperlukan untuk bisa mengakselerasi peningkatan kemampuan literasi peserta didik.
Selain itu, dari total sekolah sasaran Kampus Mengajar sejumlah 5.093, 1.107 SD di antaranya adalah penerima buku bacaan bermutu.
“Seluruh pemangku kepentingan harus terlibat dalam optimalisasi penggunaan buku bacaan bermutu yang telah didistribusikan dalam jumlah besar untuk menjadi fasilitas penunjang kegiatan belajar. Kami harap, bersamaan dengan pelaksanaan Program Kampus Mengajar Angkatan 5, mahasiswa dapat memberikan asistensi dan menjadi salah satu aktor utama dalam upaya optimalisasi tersebut,” terang Hasbi.
Ia menyampaikan bahwa kolaborasi mahasiswa dengan guru, kepala sekolah, dan pustakawan sekolah akan melahirkan berbagai program inovatif yang bisa mengoptimalkan pemanfaatan buku bacaan bermutu. Oleh sebab itu, dukungan serta bimbingan dari BPMP dan dinas pendidikan kepada program Kampus Mengajar sangatlah penting.
“Kami mengharapkan partisipasi yang lebih aktif dari Bapak/Ibu untuk mendukung dan memberikan bimbingan kepada para mahasiswa,” imbuhnya.
Peran penting mahasiswa program Kampus Mengajar dalam pengelolaan dan pemanfaatan buku bacaan bermutu di sekolah sasaran didasari oleh penerimaan yang baik dari masyarakat sekolah seperti peserta didik, guru, dan kepala sekolah atas kehadiran mahasiswa.
“Kami kabarkan bahwa pelaksanaan program Kampus Mengajar Angkatan 5 yang kini sudah berjalan selama dua bulan mendapatkan penerimaan dan apresiasi yang sangat baik dari masyarakat sekolah sasaran, khususnya guru dan juga para peserta didik,” jelas Kepala Program Kampus Mengajar dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Asri Aldila Putri.
Dalam kesempatan tersebut, Asri juga mengatakan bahwa melalui asesmen awal yang dilakukan oleh mahasiswa Kampus Mengajar yang bertugas masih banyak ditemukan peserta didik dengan tingkat kemampuan literasi yang masih rendah. Kondisi tersebut memerlukan perhatian khusus, utamanya dari pemangku kepentingan terkait dengan berkolaborasi secara intensif khususnya dalam rangka pengelolaan dan pemanfaatan buku bacaan bermutu bersama para mahasiswa yang bertugas di sekolah penerima.
“Oleh sebab itu, kami mengharapkan partisipasi aktif dari Bapak/Ibu pada kegiatan hari ini dan ke depannya dalam mendukung program Kampus Mengajar dan juga program Buku Bacaan Bermutu. Kami meyakini bahwa kolaborasi yang aktif dari semua pihak dapat menjadi kunci penting sebagai langkah untuk bisa menyediakan pendidikan yang berkualitas dan inklusif demi masa depan bangsa yang lebih baik,” tutup Asri.