26 C
Medan
Jumat, September 20, 2024

Peringatan Jumat Agung GBKP Setia Budi Medan, Ini Tujuh Ucapan Yesus di Kayu Salib

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Jemaat GBKP Setia Budi Medan memperingati Jumat Agung, di Gereja GBKP Jalan Setia Budi Medan.

Tema: “Yesus Ndungi Dahinna” (Yesus menyelesaikan tugasNya). Jumat Agung sebagai peringatan penyaliban Yesus Kristus wafatnya di Golgota.

Pengkhotbah Pdt John Terkelin Ginting MA MTh mengatakan hari ini Yesus mati, walau baju kita hitam, tapi hati kita tetap bersih dan putih. Dengan kematian tersebut, tugas Yesus sudah selesai dengan tuntas semuanya.

Pada detik-detik terakhir sebelum mati, ada tujuh ucapan Yesus di kayu salib. Pertama, Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.

Kata kedua, Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.

Kata ketiga, Ibu, inilah anakmu. Inilah ibumu. Kata keempat, Eli, Eli, lama sabaktani. Artinya AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku.

Kata kelima, Aku haus. Kata keenam: Sudah selesai, kata ketujuh, Ya Bapa, ke dalam tanganMu kuserahkan nyawaKu.

Yesus dipakukan ke kayu salib, sebagai manusia pasti merasa sakit dan berdarah-darah. Yesus mati, dikuburkan dan hari ketiga bangkit. Sebagai orang Kristen kita percaya, Yesus mati untuk menebus dosa kita.

Mari kita tinggalkan kebiasaan kita yang jelek. Mau atau tidak kita? Itu yang jadi masalah, karena kita masih dipengaruhi kebutuhan dunia, sehingga adakalanya berubah sebentar.

Ketika Yesus menyelesaikan tugasnya di Bukit Golgota, mari kita selesaikan pula bagian kita. Perbuatan kita hendaklah sesuai perintah Tuhan, sehingga kita dekat dengan Tuhan dan kelak kita bersama Tuhan di Firdaus/sorga.

Peringatan Jumat Agung diselingi dengan persembahan pujian Pertua, Diaken, Emeritus, Moria Runggun, Mamre, Saitun, Permata dan Kebaktian anak dan Remaja (KAKR).

Bertindak sebagai Peliturgi Dkn Berthalina br Ginting, Persiapan/Imam Pertua Roslina br Bangun, kata pengantar Pertua Roslinde br Sembiring, pemukul lonceng Pertua Tama Sena Tarigan, penerima tamu Martha br Bangun dan Tama Sena Tarigan, organis Bp Joice Ginting, dibantu Pertua dan Diaken lainnya.

Berita Lainnya

Berita Terbaru