Jakarta (buseronline.com) – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menelusuri penyebab mahalnya harga obat di Indonesia.
Berawal dari laporan soal anak pejuang kanker kesulitan mendapat obat imbas langka dan mahal hingga memilih beli ke luar negeri.
Budi Gunadi Sadikin menjelaskan sebab obat di Indonesia lebih mahal dibandingkan obat di luar negeri.
“Harga minimum Apotek Malaysia 19.304, industri farmasi kita saja jualnya sudah 29.807, rumah sakit jual 32.817, Apotek Rp jual 36 ribu. Bedanya 94 persen. Kita ambil data impornya jadi gak mungkin salah,” ujarnya.
Terungkap, bukan pajak pencetusnya, melainkan biaya edukasi dan marketing.
“Nah, pajak itu teman-teman, 13 persenan, yang paling tinggi adalah biaya marketing dan edukasi. Itu yang harus diberesin. Jadi kalau mau fix yang benar-benar masalah kita beresin tuh, adalah biaya marketing dan edukasi,” jelas Menkes Budi.