Medan (buseronline.com) – Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin SSos MS mengatakan sebagai alumni USU, saudara akan mampu membawa perubahan besar di dunia industri, saat mereka memerlukan sesuatu yang baru dan itu datangnya dari alumni USU.
“Megashift memerlukan bahan dasar seperti pengetahuan atau tahu mengenai suatu masalah. Bahkan anda harus menjadi bagian dari melakukan sesuatu (be a part of doing something) yaitu untuk merancang solusi lebih sustainable dengan cara melakukan aksi-aksi nyata berbasis product knowledge yang langsung bermanfaat bagi kehidupan manusia,” kata Muryanto pada wisuda 2.437 orang lulusan USU yang telah menyelesaikan studinya mulai dari Februari hingga April 2023 di Auditorium USU Medan.
Ia mengatakan saudara tidak perlu ragu melakukan atau mencoba sesuatu yang baru mengatasi masalah dan mengganti cara-cara lama yang sudah usang dengan metode dan substansi yang baru.
Jika setiap alumni USU memiliki kemampuan megashift, maka akan menghasilkan dua keterampilan sekaligus yaitu memiliki narasi pengetahuan dan program aksi mengatasi masalah yang terjadi.
Bukan hanya jago beretorika atau bicara gagasan tetapi juga jago melakukan aksi nyata mengatasi masalah itu secara terukur. Kemampuan seperti itulah yang sekarang dibutuhkan oleh industri agar sustainable yang dihasilkan, berdampak pada kualitas diri sendiri.
Semoga ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan, dapat menjadi bekal yang berarti untuk kehidupan dan kiranya dapat mengantarkan saudara mendapatkan pekerjaan yang diharapkan atau mengantarkan ke jenjang pendidikan selanjutnya, dalam rangka meningkatkan kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memberikan manfaat yang lebih luas di dalam kehidupan.
Ia menyebutkan lulusan USU periode ini terdiri dari 994 orang (40.79%) pria dan 1.443 orang (59.21%) wanita. Hingga saat ini jumlah lulusan USU tercatat 245.945 orang.
Wisuda periode ini mengambil tema “Megashift: transformasi mengatasi masalah menjadi solusi di dunia industri”. Tema ini berpesan kepada kita semua tentang perubahan yang terjadi di dunia mengharuskan kita melakukan adaptasi tanpa henti.
Perubahan yang melahirkan disrupsi dan terus berlangsung tanpa henti bermula dari inovasi yang memudahkan kehidupan manusia sekaligus menjaga keberlangsungan lingkungan.
Revolusi digital, perubahan iklim, dan dampak pandemi yang sering disebut Triple Disruption menuntut manusia untuk mengubah secara besar-besaran tata cara mengelola interaksi kehidupan sosial, ekonomi, budaya, politik, dan lainnya. Cara beradaptasi di berbagai kebiasaan kehidupan baru secara cepat itu disebut sebagai Megashift.
Tugas Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian/publikasi, dan pengabdian masyarakat yang harus direspon cepat akibat perubahan dunia memerlukan kemampuan megashift sebagai cara menghasilkan lulusan berbasis product knowledge. Sebagai contoh, teori ekonomi yang mengajarkan tentang modal (capital) bersumber dari kepemilikan seperti tanah atau mesin.
Megashift bagi alumni USU adalah cara Saudara beradaptasi dengan perubahan yang besar atau disrupsi yang terjadi meskipun bagi saudara yang belum merasakannya saat proses belajar di kampus. Megashift akan melatih para alumni USU untuk dapat mendeteksi secara cepat tentang future living atau kehidupan masa depan yang harus dikelola dalam isu yang lebih fokus dan berasal dari masalah yang terdisrupsi saat ini.
USU telah meraih Akreditasi Unggul tahun 2022, berada di urutan 1.201 QS WUR tahun 2023, peringkat 451 versi QS AUR tahun 2023, peringkat 1.501 THE WUR tahun 2023, urutan 5 terbaik PT di Indonesia versi Schimago Rank tahun 2023, naik peringkat dari urutan 28 ke 12 PTN di Indonesia versi Webometric tahun 2023, Penilaian A untuk SAKIP tahun 2023.
Proses perbaikan penilaian dari berbagai lembaga di tingkat nasional dan internasional tersebut menjadi penguat bahwa adaptasi Tri Darma di USU sedang berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan bahkan beberapa indikator mengalami proses kemajuan lebih cepat dari rencana semula.
Universitas Sumatera Utara yang mengelola jumlah mahasiswa 44.062 orang dan telah menghasilkan alumni sebanyak 240.533 orang, harus tetap bergerak secara kolaboratif atau bergotong royong dengan berbagai stakeholder lainnya agar alumni yang dihasilkan cepat diserap oleh industri, katanya.