26 C
Medan
Sabtu, November 23, 2024

50 Persen Kematian Pasien Covid-19 DKI Didominasi Kelompok Ini

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Kasus kematian Covid-19 sejak Arcturus merebak, 50 persen didominasi oleh mereka yang sama sekali belum divaksinasi Covid-19.

Sementara 50 persen lainnya merupakan pengidap komorbid yang belum menerima vaksinasi booster kedua atau vaksin Covid-19 dosis keempat.

Kasus data tersebut tercatat di Dinas Kesehatan Kota DKI Jakarta. Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinkes DKI Jakarta dr Ngabila Salama mengingatkan pentingnya melanjutkan vaksinasi booster kedua di tengah kemungkinan menurunnya antibodi pasca vaksinasi pertama 6 bulan.

“Yang meninggal 50 persen belum vaksin sama sekali dan 50 persen lainnya belum vaksin dosis keempat. Semua yang meninggal memiliki komorbid,” ujar dr Ngabila kepada media di Jakarta.

Dari total kasus Covid-19 yang dilaporkan sejak Arcturus merebak, gejala yang paling banyak dikeluhkan masih mirip dengan varian sebelumnya.

Sementara gejala khas mata merah hanya tercatat pada 15 persen dari total kasus.

Berikut daftar gejalanya:
-Batuk 85 persen
-Pilek 80 persen
-Demam 40 persen
-Nyeri tenggorokan 30 persen
-Mual muntah 20 persen
-Mata merah 15 persen
-Nyeri otot 10 persen
-Anosmia 10 persen
-Sakit kepala 10 persen
-Menggigil 10 persen

“Cegah sakit dengan disiplin bermasker jika bertemu orang sakit atau di tempat umum dan menjaga imunitas baik dengan pola hidup sehat,” lanjut dr Ngabila.

DKI Jakarta diprediksi sudah melewati puncak kasus Covid-19 pekan lalu, sementara angka kematian relatif masih tinggi di 23 kasus per minggu lantaran puncak kematian diperkirakan baru terjadi satu hingga dua pekan ke depan.

Alih-alih panik menyikapinya, dr Ngabila mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan saat risiko transmisi atau penularan terbilang tinggi.

Termasuk saat berkerumun dan bila orang sekitar mengeluhkan gejala Covid-19.

“Cegah keparahan dan kematian dengan vaksinasi lengkap dan deteksi dini serta kontrol komorbid,” imbaunya.

Berita Lainnya

Berita Terbaru