27 C
Medan
Selasa, September 17, 2024

Risiko Global yang Harus Diwaspadai Negara Berkembang

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jepang (buseronline.com) – Negara berkembang masih mengalami risiko scarring effect sebagai dampak pandemi, tensi geopolitik yang terus menguat, dan efek rambatan dari kebijakan pengetatan moneter.

Hal ini disampaikan Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri acara ‘Dialogue with Partner Countries at the G7 Finance Ministers and Central Bank Governors’ Meeting: Tackling Immediate Challenges Facing Developing Countries’, di Niigata Jepang.

“High-cost financing juga menjadi salah satu tantangan berat. Di sinilah peran vital G7 dan G20 dalam mendorong dan mengharmonisasikan berbagai kebijakan,” terangnya.

Menkeu melanjutkan bahwa multilateral development bank pun perlu meningkatkan kapasitas untuk mengatasi permasalahan global seperti perubahan iklim, krisis pangan, dan pandemi.

Indonesia bersama negara anggota G20 telah membentuk pandemic fund untuk menguatkan kemampuan dan kesiapan negara berkembang dalam merespons risiko adanya pandemi selanjutnya secara lebih baik,” lanjutnya.

Sementara itu, menurutnya, pembiayaan untuk pengembangan infrastruktur juga perlu mendapat dukungan dari negara maju. Pendanaan infrastruktur yang terjangkau akan sangat membantu negara berkembang dalam memacu pertumbuhan ekonominya.

Berita Lainnya

Berita Terbaru