26 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Kemenkes Tak Lagi Berikan Biskuit untuk Cegah Stunting

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Kemenkes RI melakukan gerak cepat mengganti pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak wasting dan stunting.

Kemenkes RI menggencarkan asupan protein hewani dengan PMT lokal untuk mencegah stunting.

Mulanya, pemberian makanan tambahan seperti biskuit diberikan kader Posyandu kepada balita. Saat itu, biskuit dinilai menjadi pangan yang masih memenuhi standar gizi yang diharuskan.

“PMT lokal merupakan rangkaian dari titik krusial kita ingin mencegah stunting,” ujar Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr Maria Endang Sumiwidi MPH saat memberikan keterangan di Kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (17/5/2023).

Pemberian makanan tambahan ini tidak hanya diberikan kepada anak yang stunting, tapi juga pada balita yang wasting atau berat badan kurang.

Jika anak tidak mengalami kenaikan berat badan dalam satu bulan terakhir, maka tim Posyandu akan memberikan asupan gizi tambahan berbahan lokal kepada balita.

Contoh standar bahan makanan, tambahan lokal bagi balita:

Beras: 1/2 gelas

Telur: 1 butir telur ayam ukuran kecil

Ayam/ikan/daging: 1/2 porsi

Kacang-kacangan/tempe/tahu: 1/2 potong sedang

Sayur: 1/3 gelas ukuran 250 ml

“Biskuit tetap kita gunakan dalam situasi-situasi emergency, yakni pada situasi bencana yakni di saat itu juga dapur umum belum tersedia, balita membutuhkan,” jelasnya.

Pemberian makanan ini akan disesuaikan dengan bahan dan jenis pangan yang tersedia di masing-masing daerah.

Di sisi lain, pemberian biskuit sebagai makanan tambahan, menurut dr Maria Endang akan tetap dilakukan dalam keadaan gawat darurat.

Berita Lainnya

Berita Terbaru