27 C
Medan
Selasa, September 17, 2024

Menteri BUMN Erick Thohir: Jaga Islam Berarti Jaga Indonesia

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Sukses menggelar berbagai event nasional dan internasional di Provinsi Sumut. Kali ini, Sumatera Utara dipercaya dalam pelaksanaan menyambut 100 tahun Nahdlatul Ulama (NU) dan silahturahmi akbar warga dan kader NU di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Kamis (18/5/2023).

Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sumut Yasmir Lukman melalui rilisnya menjelaskan acara tersebut dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir sebagai tokoh NU dari GP Ansor.

Turut hadir Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Ketua MUI Sumut Maratua Simanjuntak, Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Musthafa Nasution, Bupati Madina HM Ja’far Sukhairi Nasution, Wakil Bupati Madina Atika Azmi Nasution.

Selanjutnya, Ketua DPRD Madina Erwin Efendy Lubis, Kapolres Madina AKBP Reza, Bupati Tapanuli Selatan Dolly Putra Pasaribu, Danrem 023 Kolonel Inf Dody Triwinarto, Dandim 0212/Tapsel Letkol Inf Amrizal Nasution, serta seluruh Forkopimda dan tamu undangan lainnya

Dalam sambutannya tokoh NU dari GP Ansor Erick Thohir yang juga merupakan Menteri BUMN mengatakan jika mau menjaga Indonesia, maka haruslah menjaga Islam. Sebab, kemerdekaan Indonesia tidak mungkin terjadi tanpa pengorbanan tokoh- tokoh Islam.

“Jaga Islam berarti Jaga Indonesia, ketika Islam diberkahkan maka Indonesia berkah, jika Islam maju maka Indonesia maju, mengisi kemerdekaan Indonesia tidak boleh terlena, kita bukan buih yang didorong ombak ketepian, tetapi harus turut berperan dalam pembangunan bangsa ini,” kata Erick Thohir.

Disampaikan Erick Thohir, seperti yang dipesankan Ketua PBNU kepada dirinya, pendidikan dan ekonomi umat adalah kunci kemajuan untuk bangsa ke depan. Sudah seharusnya umat Islam menghadirkan solusi sebagai wujud cinta kita tehadap bangsa Indonesia.

“Menghadirkan solusi atas lapangan pekerjaan, menghadirkan solusi atas ekonomi kerakyatan, menghadirkan solusi atas kerukunan umat beragama sesuai dengan nafas yang kita punyai hari ini, dan tentu terpenting juga menghadirkan solusi atas akses pendidikan,” tegasnya.

Ia juga menyebutkan, 1 abad NU menunjukkan bahwa NU sudah kuat. Namun kekutan ini tidak cukup kalau tidak dibarengi dengan visi dan mentalitas yang kuat. Maka, abad ke dua NU ini penting menjadi landasan ke depan untuk lebih baik lagi.

Di tempat berbeda, GM PLN UID Sumut Awaluddin Hafid menginstruksikan Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Padangsidempuan untuk memastikan keandalan pasokan listrik selama acara tersebut dilaksanakan berjalan dengan baik.

“Alhamdulillah, acara tasyakuran 1 Abad NU dan silahturahmi akbar di Mandailing Natal berlangsung lancar. Kelistrikan terkendali secara aman dan andal. Terima kasih kepada semua petugas PLN dan pihak-pihak yang telah secara intens berkoordinasi dengan petugas kami di lapangan,” ujarnya.

Awaluddin menambahkan untuk menyukseskan acara tasyakuran dan silahturahmi akbar warga bersama kader NU di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, PLN UID Sumut telah menyiagakan sebanyak 19 petugas dari Unit Layanan Pelanggan (ULP) Panyabungan dan ULP Kotanopan serta 2 unit genset berkapasitas 150 kVA.

PLN berkomitmen untuk memberikan pasokan listrik yang andal dalam pergelaran acara Nasional maupun Internasional yang diadakan di Sumut. Dengan pasokan listrik yang cukup, PLN yakin akan menghadirkan listrik tanpa kedip.

Berita Lainnya

Berita Terbaru