Berlin (buseronline.com) – Dalam rangka meningkatkan dan memantapkan mutu kepemimpinan para anggota, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman atau Die Vereinigung Indonesischer Studenten menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) selama tiga hari pada tanggal 12-14 Mei 2023 di Feriendorf, negara bagian Hessen, Jerman.
Acara yang perdana digelar pada bulan Mei 2022 lalu ini diikuti oleh sekitar 80 orang yang terdiri dari perwakilan PPI cabang dan anggota PPI Jerman. Selain itu perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Frankfurt turut hadir pada kesempatan tersebut.
Wakil Duta Besar Republik Indonesia di Berlin, Yul Edison. Pria yang sudah menjabat sebagai Wakil Dubes sejak 2020 itu memberikan materi perihal Struktur dan Fungsi yang ada di KBRI di Berlin.
“Pengetahuan tentang fungsi dan struktur di KBRI cukup penting agar pelajar dan mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Jerman memiliki gambaran tentang mekanisme kerja di KBRI,“ ucap Yul.
Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Ardi Marwan, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Berlin, Ardi memberikan materi kepada peserta LDK tentang struktur dan posisi Atdikbud di lingkungan Kemendikbudristek RI dan di lingkungan KBRI di Berlin.
Pria yang sudah menjabat sebagai Atdikbud sejak Agustus 2020 itu menyampaikan bahwa kini pemerintah Indonesia sudah mengakui ijazah para peserta Ausbildung di Jerman yang setara dengan ijazah Diploma 3 di Indonesia.
“Ini adalah capaian yang cukup signifikan, karena sebelumnya pemerintah Indonesia belum mengakui ijazah para peserta Ausbildung, konsekuensi dari tidak diakuinya ijazah Ausbildung tersebut adalah mereka tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di Indonesia” ungkap Ardi.
Lebih lanjut, Ardi turut memaparkan keberhasilan diakuinya ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Indonesia di Jerman, sehingga lulusan SMK yang sudah mengenyam pendidikan selama tiga tahun di Indonesia dapat mengikuti program Studienkolleg (preparatory year) di Jerman dengan syarat pernah menempuh pendidikan di perguruan tinggi di Indonesia selama minimal dua semester.
Di akhir pemaparan materi, Ardi menyampaikan pentingnya pelajar Indonesia bergabung dengan PPI sebagai wadah pembentuk jiwa kepemimpinan. ”PPI sebagai kawah candradimuka bagi pelajar Indonesia agar dapat menjadi pemimpin yang tangguh dan bertanggung jawab”, tuturnya. Ardi juga berpesan bahwa pelajar yang sudah tergabung di PPI seyogyanya menjadi panutan bagi mahasiswa Indonesia lainnya.
Ketua PPI Jerman, Dimas Fakhri Arsaputra, mengungkapkan bahwa panitia penyelenggara telah mempersiapkan berbagai topik pembahasan dari narasumber yang adaptif untuk setiap topik, “Saya harap dengan diselenggarakannya LDK ini para peserta yang hadir dapat memetik ilmu dan pengetahuan yang berkualitas langsung dari ahlinya,“ ucap Dimas.
Pada kesempatan itu, Pengurus PPI cabang dan PPI Jerman juga tidak ingin tertinggal dalam hal pertukaran informasi, berdiskusi, dan saling belajar dari partisipan lainnya sehingga dapat menjadi pribadi atau organisasi yang lebih baik ke depannya.