28 C
Medan
Kamis, September 19, 2024

Ini Tanggapan Roy Fachraby Ginting Terkait Pernyataan Rocky Gerung

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Roy Fachraby Ginting SH MKn dosen USU yang mengajar Filsafat serta Mata Kuliah Etika mengatakan, ucapan dan komentar Rocky Gerung sering tendensius dan bernuansa kebencian. Jauh dari nilai-nilai ucapan dan karakter seorang akademisi.

Hal itu dikatakan Roy Fachraby Ginting menjawab wartawan di Medan mengomentari adanya berita atas ucapan Rocky Gerung yang menyebut Presiden Jokowi bajingan, sehingga menimbulkan komentar yang heboh, bahkan kemudian ada berita atas reaksi 10 ribu relawan yang tuntut Rocky Gerung ditangkap.

Akademis adalah sebuah kemampuan menguasai ilmu pengetahuan yang telah diuji kepastian kebenarannya sehingga bisa-bisa diukur baik berupa nilai maupun yang biasanya disebut dengan prestasi akademik, katanya.

Roy mengatakan apabila seseorang yang sampai mengemukakan sebuah ucapan kurang pantas dan dikeluarkan di ruang publik, maka sejatinya orang itu telah merendahkan banyak pihak pula, bukan hanya sekedar merendahkan orang lain hingga adanya indikasi penghinaan terhadap Kepala Negara saja, namun orang itu juga telah merendahkan para pengagumnya dan tentu juga merendahkan dirinya sendiri.

Roy mengatakan bahwa dalam suatu prinsip dalam komunikasi, terdapat hal yang penting untuk bisa diwujudkan yakni adanya posisi egaliter atau kesetaraan antar satu subjek dengan subjek yang lain ketika mereka menjalin komunikasi. Sehingga sama sekali tidak dibenarkan apabila ada penggunakan kata yang merendahkan demikian.

Roy mengingatkan bahwa etika dalam berpolitik memang menjadi sebuah hal yang sangat diperlukan dan merupakan hal yang sangat penting, utamanya dalam penerapan asas demokrasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Jangan sampai terjadi lagi adanya komunikasi politik yang tidak beretika karena itu juga akan sangat mengganggu bagaimana citra bangsa ini di mata dunia.

Seharusnya, kata Roy Fachraby, menjadi sangat penting adanya etika dalam berpolitik yang hendaknya mampu diperjuangkan oleh segenap elemen masyarakat di Indonesia tanpa terkecuali, serta mampu juga dihadirkan dalam penerapan kehidupan berbangsa dan bernegara agar nuansa politik di Tanah Air senantiasa bisa terasa lebih sehat serta rasional.

Untuk itu, Roy Fachraby berpendapat bahwa bila seorang akademisi atau ilmuwan memberikan kritikan dan masukan maka hal itu tentu mencerminkan kritik keilmuan atau ilmiah. Di mana jenis kritik ini memiliki sifat akademis yang juga membutuhkan pengetahuan, kemampuan serta kepekaan tinggi dalam menilai sebuah karya seni dalam melakukan kritik yang sehat dan bermartabat.

Biasanya, kritik ilmiah ini akan disampaikan oleh kritikus yang memang sudah ahli dalam bidang tertentu seperti bidang politik atau hukum serta harus mengikuti metodologi akademis yang mana hal itu tentu diharapkan keberadaan kritik ilmiah itu akan dijadikan sebagai referensi bagi para pemegang kebijakan untuk melakukan perbaikan dan pembenahan kebijakan yang lebih baik atas kritik keilmuan dengan menerapkan metodologi atau kaidah-kaidah tertentu dalam mengkritik yang hasilnya tidak bersifat mutlak dan bersifat ilmiah serta dikembangkan oleh peneliti secara netral dan adil.

Dikatakannya, akademisi atau ilmuwan tentu memiliki cara-cara yang bijak dalam berkomunikasi atau memberikan masukan dan membantah keras kalau misalnya adanya sebuah pembenaran bahwa seolah ungkapan kritikan yang tidak pantas itu merupakan sebuah ungkapan persahabatan jika dilihat dari sudut pandang semiotika komunikasi.

Roy mengatakan, setiap manusia memiliki kebebasan untuk berpendapat. Hal inilah yang menjadikan kita memiliki hak untuk memberikan kritik atau penilaian. Di mana kritik yang dimaksud di sini adalah kritik yang bisa membangun untuk menjadikan seseorang atau suatu hal untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Selain itu, kritik juga bisa diartikan sebagai memberikan penilaian terhadap suatu hal. Kritik juga bisa diartikan sebagai pendapat terhadap pendapat lain yang didasarkan oleh suatu pengamatan serta analisis terlebih dahulu yang kemudian akan diinterpretasikan terhadap suatu posisi pendukung maupun yang tak mendukung, bertentangan atau tak bertentangan terhadap objek yang sedang dikritik tersebut,katanya.

Adanya tuntutan agar Rocky Gerung ditangkap, dijawab Roy , sudah sepantasnya itu di lakukan. Agar ada efek jera. Hukum pidana ada mengatur tentang perbuatan yang tidak menyenangkan, penghinaan atau pencemaran nama baik.

Berita Lainnya

Berita Terbaru