30 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Kadis Pendidikan Sumut Gelar Rapat Kamtibmas Terkait Ulah Peserta Didik Konvoi Usai HUT ke 78 RI 

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseroline.com) – Kepala Dinas Pendidikan Sumut Dr Asren Nasution geram dengan adanya pemberitaan melalui media online dan cetak terkait puluhan pelajar diamankan oleh Polisi karena melakukan konvoi dan diduga merupakan geng motor usai upacara HUT ke 78 RI.

Berdasarkan pemberitaan itu pula, Jumat (18/8/2023) Kadis Pendidikan memerintahkan Kacabdis Wilayah I August Sinaga SPd SST MAP mengundang seluruh perwakilan SMA/SMK, Babinsa, Bhabinkamtibmas, komite sekolah, tokoh agama dan masyarakat sewilayah I untuk menggelar rapat koordinasi. Rapat diadakan di Aula SMK I Percut Sei Tuan dari pukul 08.00-12.00 WIB.

Rapat tersebut dibuka langsung Kepala Dinas Pendidikan Sumut Dr Asren Nasution dan rapat dipimpin Kacabdis Wilayah I kasi SMA Oloan Nasution dan Kasi SMK Cabdis Wilayah I Ibnu Sina.

Hasil rapat tersebut langsung disebarluaskan August Sinaga kepada seluruh satuan pendidikan, tokoh agama/masyarakat termasuk kepada media yang diterima.

Beberapa catatan penting hasil rapat disebut, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Dr Asren menyerukan Satuan pendidikan mengaktifkan unit humas untuk dapat menyampaikan data dan fakta yang terjadi kepada masyarakat.

“Hal ini penting agar setiap kejadian dapat diinformasikan dengan cepat kepada masyarakat,” kata Asren.

Kedua, membentuk sekaligus mengaktifkan kelas parenting, agar komunikasi antara orang tua dan sekolah dapat cepat ditanggapi.

Ketiga, membuat jadwal pembina apel setiap upacara nasional pada hari Senin dengan melibatkan komite, Babinsa, Bhabinkamtibmas, tokoh agama, dan masyarakat.

Keempat, melakukan razia handphone dan tas peserta didik secara acak, mendata peserta didik yang jarang masuk, bolos dan bermasalah serta mengundang orang tua peserta didik, memberikan sangsi kepada peserta didik sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan.

 

Kelima, membentuk forum komunikasi antar siswa melalui kegiatan kemah profil pelajar Pancasila dengan melakukan program pembinaan bagi peserta didik melalui tokoh masyarakat dan agama, komite Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Keenam, merazia kendaraan yang tidak memenuhi standar dan menertibkan peserta didik yang belum memiliki SIM C dan berkoordinasi dengan tempat -tempat parkir yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Para siswa dilarang kumpul-kumpul di parkiran.

Pada kesempatan itu Kadis menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada peserta rapat atas waktu yang diberikan menghadiri rapat koordinasi tersebut.

Seraya menegaskan bahwa rapat ini sangat urgen untuk semua peserta rapat supaya bersinergi mencegah adanya kenakalan peserta didik yang sangat meresahkan masyarakat.

Asren menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Polisi, TNI dan tokoh masyarakat dan agama serta seluruh masyarakat yang telah mendukung untuk menertibkan peserta didik yang telah melakukan hal-hal yang meresahkan di tengah-tengah masyarakat.

Seperti diketahui dampak negatif fenomena geng motor tersebut antara lain bisa menimbulkan konflik sosial dan mengganggu ketenteraman.

Menjawab wartawan, sanksi yang mungkin dikenakan pada siswa yang tetap membandel ikut geng motor, August Sinaga mengatakan kalau sudah ditangani polisi dan ada unsur pidana dan diproses hukum, maka pihak sekolah akan mengeluarkan anak tersebut.

Bila warga melihat siswa nakal, maka boleh melapor ke Aparat Penegak Hukum (APH) dan pihak sekolah.

Faktor apa yang membuat masih ada para siswa yang nakal. Ia mengatakan banyak faktor, faktor sosial (broken home), ekonomi, pendidikan formal yang belum optimal menjalankan fungsi pembelajaran, menggali potensi kecerdasan anak yang berbeda dan lain-lain. (P2)

Berita Lainnya

Berita Terbaru