Medan (buseronline.com) – Universitas Sumatera Utara (USU) mengukuhkan tiga Guru Besar di Gelanggang Mahasiswa USU pada Senin (28/08/2023). Tiga Guru Besar yang dikukuhkan yakni Prof Dr Meilita Tryana Sembiring ST MT dari Fakultas Teknik, Prof Dr Agus Purwoko SHut MSi dari Fakultas Kehutanan, dan Prof Dr Ir Yaya Hasanah MSi dari Fakultas Pertanian.
Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin SSos MSi menyoroti peran Indonesia dalam pergaulan dunia yang sangat dihargai oleh negara-negara maju.
Rektor mengatakan pentingnya persiapan semua pihak, termasuk lembaga pendidikan, untuk memberikan kontribusi solutif dan mengubah kebiasaan menuju pertumbuhan positif.
“Indonesia telah menjadi salah satu negara yang sangat diperhitungkan dalam format perubahan pergaulan dunia tentang resources sharing. Kebijakan dan program USU menjadi universitas berkelas dunia diputuskan dan dilakukan agar standar dan kualitas lulusannya setara dengan kampus terbaik dunia,” tutur Rektor USU.
Rektor mengatakan USU berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dengan meluncurkan Program Enhancing Quality EdUcation for International UniversiTY Recognition (EQUITY) yang akan memerlukan perubahan inovatif dalam semua aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat khususnya bagi para Guru Besar USU.
“Sekitar satu bulan ke depan, USU akan meluncurkan program EQUITY. Secara khusus perubahan yang diharapkan terjadi dalam program EQUITY di USU berguna dari para Guru Besar yang dikoordinasikan oleh Dewan Guru Besar USU. Hampir tidak mungkin akan berhasil jika guru besar USU tidak bertindak aktif dalam program EQUITY,” kata Rektor USU.
Lebih lanjut melalui pengukuhan Guru Besar ini rektor berharap bahwa setiap guru besar dapat menjadi teladan dan melalui program tersebut memungkinkan pertukaran ilmu dan praktik inovatif antara guru besar USU dan ilmuwan dunia.
Rektor menyatakan keyakinannya Guru Besar akan memimpin perubahan dan memperkuat ekosistem pendidikan menuju standar internasional dengan cepat. Semangat untuk terus meningkatkan jumlah guru besar juga ditekankan.
“Sebagai rektor saya sangat berkeinginan Dewan Guru Besar berada di posisi paling depan dalam program EQUITY USU. Kita semua berharap setiap Guru Besar USU juga memiliki pergaulan akademik di antara ilmuwan dunia. Sebagai rektor saya merasa yakin dengan kekuatan 144 orang akan memberikan perubahan dan penguatan ekosistem pendidikan dengan standar internasional secara cepat di USU. Kita akan terus berupaya menambah jebolan guru besar,” ujar Rektor.
Prof Dr Meilita Tryana Sembiring mengungkapkan rencana pencapaiannya setelah pelantikan ini adalah dengan memberikan kontribusi yang berfokus pada pelaksanaan riset dan kajian yang sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan yang saat ini masih belum teratasi.
“Pencapaian itu tentu lebih kepada sumbangsih kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Jadi kita lebih banyak melakukan riset dan kajian yang dibutuhkan untuk problem-problem yang saat ini belum terselesaikan. Kita sebagai guru besar berkontribusi untuk memberikan sumbangsih itu,” ungkap Prof Meilita Tryana Sembiring.
Sementara itu, Prof Dr Agus Purwoko SHut MSi mengatakan melalui pengukuhan ini beliau dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam pengembangan sumber daya manusia juga berkomitmen untuk terus memberikan ide dan gagasan, terutama dalam bidang yang menjadi keahliannya, yaitu pengolahan sumber daya alam.
“Harapan saya untuk terus bisa berkarya memberikan kontribusi bagi pengembangan sumber daya manusia di USU. Kedua, terus semangat untuk bisa memberikan pemikiran-pemikiran bagi terutama di bidang saya di pengolahan sumber daya alam yang hari ini kita harapkan bisa menjadi sumber kemakmuran,” katanya.
Sementara Prof Dr Ir Yaya Hasanah MSi berharap pengukuhan ini akan menjadi langkah awalnya untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dalam melayani agama, bangsa, dan negara melalui penerapan ilmunya terutama dalam bidang pendidikan.
“Harapannya apa yang telah saya laksanakan selama ini itu akan bermanfaat bagi agama, bangsa, nusa, dan kepada negara. Mudah-mudahan saya semakin berkah ilmunya dan semakin banyak bisa mengamalkan ilmu untuk pendidikan terutama dan untuk agama bangsa dan negara,” harap Prof Yaya Hasanah. (P2)