26 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

PPPB Lakukan Monitoring dan Evaluasi Penugasan Pengajar BIPA Timor-Leste

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Dili (buseronline.com) – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia melalui Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa (PPPB) pada 28-30 Agustus 2023 telah melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi penugasan pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Lokal Timor-Leste.

Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan di dua lembaga pendidikan formal di Timor-Leste, yakni di Ensino Superior Geral (ESG) Hu Iso Lara Iso di Distrik Liquica dan Universidade Oriental Timor Lorosae (UNITAL) di Distrik Dili.

Pada tahun anggaran 2023, Badan Bahasa telah menugaskan 15 pengajar BIPA Lokal serta satu pengajar BIPA dari Indonesia yang ditempatkan di sepuluh Distrik di Timor-Leste. Penugasan pengajar BIPA tersebut merupakan upaya Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbudristek untuk mengembangkan dan menyebarkan pembelajaran bahasa Indonesia.

Merujuk pada laman bipa.kemdikbud.go.id hingga saat ini bahasa Indonesia telah diajarkan di 490 lembaga di 49 negara.

“Timor-Leste merupakan salah satu negara yang menjadi prioritas utama pengembangan bahasa Indonesia, karena dibandingkan dengan negara-negara lainnya Timor-Leste memiliki kedekatan sejarah dan geografis dengan Indonesia,” ungkap Atase Pendidikan dan Kebudayaan Dili, Ikhfan Haris pada pembukaan Bimbingan Teknis Pengajar BIPA Lokal di Pusat Budaya Indonesia.

Lebih lanjut, Ikhfan Haris menyampaikan bahwa berdasarkan Konstitusi Republik Demokratik Timor-Leste (RDTL) pasal 159 dijelaskan bahwa bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa kerja berdampingan dengan bahasa nasional. “Kebutuhan masyarakat Timor-Leste akan bahasa Indonesia sangat tinggi, hal tersebut dikarenakan beberapa faktor diantaranya untuk keperluan studi, pekerjaan, maupun dalam hal mengakses informasi,” ucap Ikhfan.

Kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa adalah dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pengajar BIPA di Timor-Leste, sehingga dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut dapat dijadikan acuan untuk perbaikan pembelajaran di masa-masa yang akan datang.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor-Leste Okto Dorinus Manik pada acara pembukaan bimbingan teknis pengajar BIPA Lokal menyampaikan bahwa Presiden Timor-Leste sangat mendukung pengajaran bahasa Indonesia di Timor-Leste. “Kebutuhan bahasa Indonesia bagi masyarakat Timor-Leste selain untuk studi juga digunakan sebagai bahasa pergaulan di ASEAN, Pak Ramos Horta sangat mendukung pembelajaran bahasa Indonesia di Timor-Leste,” pungkas Okto.

Selain kegiatan monitoring dan evaluasi, para pengajar BIPA Lokal juga mendapatkan bimbingan teknis terkait peningkatan pedagogik pengajaran. Kegiatan yang dilaksanakan di gedung Pusat Budaya Indonesia selama dua hari tersebut diikuti oleh 16 pengajar BIPA Timor-Leste yang tersebar di sepuluh Distrik.

Harapannya dengan adanya monitoring dan evaluasi serta bimbingan teknis yang diberikan langsung oleh Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa dapat meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran BIPA di Timor-Leste. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru