26 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Kadiskes Sumut Pertimbangkan Menerapkan Metode Penanganan Covid-19 Pada Penanganan TBC

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Dinas Kesehatan Sumut telah menargetkan untuk mengejar eliminasi Tuberkulosis (TBC) lebih cepat dua tahun dari yang ditetapkan oleh pemerintah nasional, yakni dari 2030 menjadi tahun 2028.

Untuk itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan MKes menyatakan dirinya mempertimbangkan untuk menerapkan metode penanganan Covid-19 pada penanganan TBC, terutama dalam upaya menemukan kasus (screening) yang ada di masyarakat.

“Kenapa gak mungkin, dananya ada, SDM cukup, infrastruktur juga memadai, kenapa tidak. Mudah-mudahan bisa, kita harapkan bisa mengejar target (eliminasi) nasional 2030 dan Sumut 2028,” ungkapnya kepada wartawan.

Menurutnya, Covid -19 yang sebelumnya berstatus sebagai pandemi dan menjadi masalah kesehatan global, saat ini telah berhasil ditekan dan diselesaikan dengan baik. Karenanya, hal serupa, tentu dapat diadopsi untuk mengatasi masalah TBC di Sumut.

“Covid-19 bisa kita selesaikan. Jadi kenapa tidak kita adopsi cara penanganan Covid-19 ini kepada TBC,” ujarnya.

Oleh karena itu, Alwi menjelaskan, dalam waktu dekat ini, pihaknya bagaimana akan memulai menyusun langkah yang lebih efektif untuk menurunkan angka kematian TBC tersebut sehingga eliminasi bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

“Kita akan menyisir semuanya. Termasuk wartawan dan keluarganya nanti juga akan kita screening,” katanya.

Alwi menegaskan, hal ini begitu penting, karena secara global, Indonesia merupakan negara kedua tertinggi dengan kasus TBC. Sedangkan Provinsi Sumut sendiri berada di urutan keempat secara nasional.

Di Indonesia sendiri, sambungnya, angka kematian TBC mencapai 144 ribu kasus pada tahun lalu. Artinya, disebutkan Alwi, terdapat sebanyak 11 orang persatu jam, atau lima menit satu orang meninggal karena penyakit menular ini.

“Kemarin di USU telah kita lakukan screening kepada mahasiswa. Ke depan kita harapkan seluruh kampus bisa melakukan hal serupa,” katanya.

“Nanti semua pihak terkait akan kita ajak bekerjasama, kemudian di kantor-kantor termasuk kepada ASN. Karena kan belum tentu semua bersih dari TBC, pekerja kita, semua lini nanti akan kita screening,” pungkasnya. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru