Banten (buseronline.com) – Sebanyak 121 kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dibagikan kepada masyarakat Badui dalam, di Binong Raya, Lebak, Banten.
Plt Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Kesehatan Bayu Teja Muliawan mengatakan hal ini menjadi target pemerintah untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan tanpa harus mengalami hambatan finansial.
“Diharapkan bisa meningkatkan kepesertaan masyarakat adat. Saat ini sudah 50% jadi peserta JKN, diharapkan akhir 2024 semua sudah dapat JKN untuk mengakses yankes baik di layanan primer maupun di faskes rujukan jika dibutuhkan tanpa mengalami kendala finansial,” jelas Bayu.
Hingga Agustus 2023, terdata dari sebanyak 9.297 jiwa masyarakat adat Badui dalam dan luar, sudah terdaftar dalam kepesertaan JKN sebanyak 6.196 jiwa. Dari sejumlah tersebut sebanyak 4.602 jiwa kepesertaannya aktif, dengan pembiayaan PBI APBN sebanyak 4.005 jiwa dan PBI APBD sebanyak 597 jiwa.
Program JKN, lanjut Bayu secara nasional sudah dimulai dari tahun 2014 dengan target kepesertaan 98% di tahun 2024. Sesuai prinsip gotong royong dalam JKN, diharapkan bisa diakses seluruh masyarakat Indonesia, menjadi pendorong untuk kepesertaan bagi masyarakat adat, termasuk suku Badui.
Kemenkes, lanjutnya bekerjasama dengan Kemensos, Kemendagri, BPJS Kesehatan dan lainnya untuk memperluas kepesertaan bagi masyarakat desa adat, baik melalui mekanisme PBI APBN maupun PBI APBD.
Bayu berharap dukungan Pemerintah Daerah setempat untuk perluasan akses kesehatan dapat terus ditingkatkan, sehingga tujuan dari transformasi kesehatan untuk mendekatkan akses layanan, tercapai.
Senada, Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan David Bangun mengatakan pentingnya dukungan Pemda untuk mencapai Universal Health Coverage. Hingga saat ini secara nasional sebesar 95% atau 263 juta penduduk indonesia terdata sebagai peserta JKN.
Saat ini di Kabupaten Lebak, cakupan kepesertaan JKN 91.84% atau sebanyak 1.36 juta dari total 1.48 juta penduduk.
“BPJS mencari solusi untuk berobat cukup bawa KTP baik di puskesmas, klinik/RS. Kita harus sama sama mendukung dengan mendaftarkan diri melalui KTP. Harapannya kita bisa sama sama mencapai UHC, disini dukungan pemda sangat penting,” kata David.
Setelah kebutuhan kepesertaan terpenuhi, lanjut David, selanjutnya adalah memastikan akses masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan semakin mudah, sehingga ketika sakit tidak terlalu sulit. Sama sama sehat dan menyehatkan bangsa. Penyerahan kartu menjadi upaya untuk mencapai cakupan semesta dan menuju masyarakat yang sehat, adil, dan maju.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triatno Supiono mengatakan adanya JKN bagi masyarakat Badui diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap akses pengobatan atau upaya kuratif.
“Harapannya semua warga badui mendapatkan identitas untuk memudahkan akses pengobatan” jelasnya.
Perwakilan warga Badui Dalam, Ayah Mursid berharap adanya akses kesehatan yang terpusat dan mudah dijangkau khususnya bagi masyarakat Badui dalam. Mengingat adanya keterbatasan mobilitas bagi masyarakat setempat.
“Kalau di Binong raya lengkap pelayanan kesehatan jadi harapan kami, mau bentuknya apapun. Yang sudah terjadi banyak warga kami yang bekerja di ladang, sulit cari obat, harus dirujuk. Harapannya tempat ini jadi pusat layanan kesehatan lengkap” ucap Ayah Mursid. (R)