28 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Gunakan APBD, Bobby Nasution Groundbreaking Under Pass Pertama di Medan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Pemko Medan memulai pembangunan underpass Jalan HM Yamin (simpang Jalan Jawa- Jalan Gaharu), Kecamatan Medan Timur. Dimulainya pembangunan ini ditandai dengan groundbreaking dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Underpass ini merupakan underpass pertama di Medan yang dibangun memakai dana APBD. Total biaya pembangunan underpass yang panjangnya 426 meter dengan lebar 10 meter dan panjang terowongan (tunnel) 26 meter ini adalah Rp170.653.456.600. Pembangunan underpass dengan sistem multiyears ini direncanakan akan selesai dalam waktu 15 bulan.

Underpass Jalan HM Yamin ini nantinya memiliki fasilitas pendukung seperti rumah genset, pompa dan reservoir yang berfungsi untuk menampung aliran air hujan sehingga tidak terjadi genangan air. Selain itu disisi underpass juga akan dibangun jalur pedestrian. Bobby Nasution mengatakan pembangunan underpass di Jalan HM Yamin ini merupakan penambahan kapasitas jalan yang dilakukan Pemko Medan. Tentunya dalam pembangunan ini dibutuhkan dukungan seluruh masyarakat termasuk stakeholder.

“Alhamdulillah semua pekerjaan pembangunan infrastruktur untuk dilakukan untuk masyarakat Kota Medan disupport penuh oleh stakeholder. Sebab diketahui banyak utilitas yang harus dipindahkan ataupun digeser dan pastinya agak sedikit terganggu dalam pembangunan,” jelas Bobby Nasution.

Menurutnya, pembangunan underpass ini untuk memenuhi kebutuhan dari warga Medan. Dimana kegunaannya untuk mengurangi kemacetan dan perlambatan arus lalu lintas di kawasan tersebut. Selain itu berdampak juga terhadap perekonomian.

“Dari jumlah penduduk Kota Medan terdapat 4,7 juta lebih perjalanan internal ditambah lagi commuter yang ada sehingga diperlukan penataan lalu lintas. Oleh sebab itu dari total APBD Kota Medan yang mencapai Rp7 triliun kita lakukan pembangunan yang bisa dirasakan masyarakat,” jelasnya.

Bobby menambahkan ada beberapa masyarakat yang menilai Pemko Medan banyak melakukan pembangunan agar banyak dapat ‘vitamin’. Namun yang harus diketahui mau banyak pembangunan ataupun tidak APBD Kota Medan tetap Rp7 triliun. Dari jumlah APBD tersebut Pemko Medan harus menggunakannya untuk pembangunan yang dapat dirasakan masyarakat.

“Justru jika APBD Kota Medan Rp7 triliun lebih tidak ada yang dibangun ataupun hanya membangun untuk kepentingan pemerintahan itu yang harus dipertanyakan uangnya kemana? Tentunya apa yang dilakukan Pemko Medan ini untuk kepentingan masyarakat,” sebutnya.

Selanjutnya Bobby Nasution meminta dukungan dan doa seluruh masyarakat termasuk alim ulama agar pelaksanaan pembangunan underpass pertama yang menggunakan murni APBD Kota Medan bisa terselesaikan dengan baik dan optimal sehingga pemanfaatan bisa dirasakan masyarakat. “Mohon dukungan dan doa dari seluruh masyarakat agar pembangunan underpass ini terselesaikan dengan baik sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat,” ujarnya.

Bobby Nasution juga mengungkapkan selama proses pembangunan underpass pastinya akan terjadi kemacetan. Seperti membangun rumah pastinya akan ada imbasnya pada lalu lintas di sekitarnya. Namun demikian Pemko Medan telah berkoordinasi dengan Satlantas Polrestabes Medan untuk mengatasi permasalahan tersebut. “Pasti semua pekerjaan ada efek dan imbasnya. Tentunya Dishub kita sudah berkoordinasi dengan Satlantas untuk melakukan pengalihan arus. Namun demikian jika selama pengerjaannya jalan ini masih bisa digunakan akan terus dibuka,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas SDABMBK Topan Obaja Putra Ginting menjelaskan pembangunan underpass ini untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas di wilayah tersebut apalagi, perubahan arus lalu lintas di kota lama Kesawan. Sehingga diperlukan pembangunan perlintasan tidak sebidang ini. Dengan adanya underpass ini nantinya kota Medan memiliki dua underpass yang satunya berada di kawasan Titi Kuning, Medan Johor.

“Underpass ini merupakan underpass pertama di Medan yang dibangun memakai dana APBD dengan Total biaya Rp170.653.456.600. Pembangunan underpass dengan sistem multiyears ini direncanakan akan selesai dalam waktu 15 bulan. Underpass ini memiliki panjang 426 meter dengan lebar 10 meter dan panjang terowongan (tunnel) 26 meter,” jelas Topan.

Topan Ginting menambahkan underpass Jalan HM Yamin ini nantinya memiliki fasilitas pendukung seperti rumah genset, pompa dan Reservoir yang berfungsi untuk menampung aliran air hujan sehingga tidak terjadi genangan air. Selain itu disisi under pass juga akan dibangun jalur pedestrian. (P3)

Berita Lainnya

Berita Terbaru