Banyumas (buseronline.com) – Jamasan Jimatan Kalisalak, yang dikemas sebagai Festival Budaya, didorong menjadi acara dengan tingkat yang lebih luas. Apalagi, kegiatan itu merupakan tradisi warisan nenek moyang.
Pesan tersebut disampaikan Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputra, saat memeriahkan ritual tahunan Jamasan Jimat Kalisalak, di Langgar Jimat Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Hanung mengapresiasi terselenggaranya acara warisan nenek moyang ini.
Ia berharap ke depan Festival Budaya Jamasan Jimatan tidak hanya dikenal di Kabupaten Banyumas, namun bisa mendunia seperti Dieng Culture Festival.
“Ayo perangkat desa belajar ke Dieng. Semula Dieng Culture Festival hanya lingkup kecil, namun bisa mendunia akhirnya,” ucapnya.
Hanung berharap, festival budaya tersebut menjadi acara tahunan dengan konsep yang semakin meriah, antara lain dengan menjual nilai spiritual dan sejarah setempat.
“Tahun depan lebih ramai. Nanti didorong melalui sosial media, sehingga dapat menghadirkan wisatawan yang lebih banyak lagi,” ucapnya.
Senada, Kepala Desa Kalisalak, Ilham Triono menuturkan kegiatan tersebut menjadi motivasi dalam melestarikan budaya nenek moyang yang telah ada ratusan tahun lalu.
Menurutnya, masyarakat Desa Kalisalak meyakini, jimat atau pusaka yang tersimpan di Langgar Jimat merupakan benda-benda peninggalan Sunan Amangkurat I, Raja Mataram yang bertahta pada 1646-1677.
“Mengingat Kalisalak juga ditunjuk sebagai desa wisata dan desa adat, maka kami berupaya merealisasikan warisan leluhur yang sekaligus mampu menyerap pengunjung,” tuturnya. (R)