25 C
Medan
Sabtu, November 23, 2024

Norisi, Sensasi Nori Daun Singkong Ala Purbalingga

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Purbalingga (buseronline.com) – Nori, makanan khas Jepang, biasanya terbuat dari rumput laut yang dikeringkan. Lain halnya dengan nori ala Purbalingga yang terbuat dari daun singkong.

Camilan bercita rasa gurih, dengan merek Norisi, tersebut adalah kreasi pelaku UMKM Desa Krenceng, Kecamatan Kejobong, Purbalingga.

Produsen Norisi, Rahid menyampaikan, ia mengolah daun singkong menjadi keripik nori karena daun singkong di Kecamatan Kejobong melimpah dan belum dimanfaatkan secara maksimal.

“Awalnya coba-coba, otodidak pas waktu corona. Perjalanan kami dari proses ini sudah hampir satu setengah tahun, melakukan uji coba berbagai resep sampai ketemu yang pas,” katanya saat ditemui di acara Roadshow Pemulihan Ekonomi Kecamatan Kejobong, baru-baru ini.

Harga jual Norisi, ujarnya, adalah Rp12.000 untuk kemasan 70 gram. Ada tiga varian rasa yang bisa dipilih yaitu original, keju, dan balado.

Menurutnya, produknya tidak hanya diminati oleh pasar Purbalingga, tetapi ada juga permintaan dari Sragen dan Sidoarjo.

Saat ini, Norisi juga sudah mengantongi legalitas yang dibutuhkan, mulai dari NIB, PIRT, dan label halal.

“Untuk perizinan kami dipermudah, semua free, mulai dari NIB, PIRT, label halal, sampai informasi nilai gizi dibantu Dinkop UKM. Untuk pelatihan terakhir di Kebumen, pelatihan kemasan difasilitasi Dinkop UKM Purbalingga,” ungkapnya.

Ia berharap pemerintah dapat memfasilitasi peralatan produksi dengan teknologi yang tepat guna sehingga bisa memproduksi lebih banyak dan banyak melibatkan tenaga kerja.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan, kegiatan Roadshow Pemulihan Ekonomi Kecamatan Kejobong merupakan ajang perkenalan inovasi produk UMKM lokal berbahan dasar komoditas lokal Kejobong.

Selain nori yang terbuat dari daun singkong, imbuhnya, ada pula dawet dari ganyong, dawet durian, tepung mocaf, aneka keripik dari singkong dan sebagainya.

“Jadi melalui Roadshow Pemulihan Ekonomi ini adalah untuk memperkenalkan produk-produk unggulan dari tiap desa dan kecamatan kepada masyarakat luas,” kata Bupati Tiwi. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru