26 C
Medan
Jumat, September 20, 2024

Update Perang Hamas vs Israel, Korban Tewas Hampir 4.000

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Perang Hamas, faksi Palestina, dan Israel masih terus terjadi. Sejumlah fakta terbaru muncul.

Mengutip CNBC International, militer Israel terus mendesak warga Gaza utara mengosongkan wilayahnya dan pergi ke selatan, meski ramai dikritik lembaga kemanusiaan. Tel Aviv berjanji menyerang Hamas besar-besaran.

Angka korban jiwa, terutama dari Gaza juga terus bertambah. Bahkan wilayah Palestina lain, Tepi Barat- sebagaimana dilaporkan Al-Jazeera- juga dibom tentara Israel.

Berikat fakta terbaru, dikutip dari sejumlah sumber, Senin (16/10/2023).

Serangan udara dilaporkan masih terus bombardera Gaza, Senin dini hari. Ada beberapa artileri yang dikirim dari posisi Israel, termasuk roket, terutama di Gaza bagian utara.

“Jadi ini adalah garis depan yang sangat aktif. Namun yang menjadi spekulasi semua orang adalah kapan operasi darat ini akan dimulai. Hal ini sudah jelas oleh tentara Israel akan terjadi suatu saat nanti, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut akan terjadi dari udara, darat dan laut,” muat reporter Al-Jazeera.

Korban jiwa terus bertambah dari sisi Palestina. Dari data terbaru Kementerian Kesehatan, sejak 7 Oktober, 2.670 warga Palestina tewas karena serangan udara dan bombardir yang dilakukan Israel.

Al-Jazeera menyebut sebagian besar korban adalah anak-anak dan wanita di Gaza. Setidaknya 9.600 orang juga terluka.

Di sisi Israel, korban tewas mencapai 1.300 orang, di mana lebih dari 3.400 orang terluka. Dengan begitu, jika digabungkan, total korban tewas dari kedua belah pihak mencapai kini hampir 4.000 orang tepatnya 3.970 jiwa.

Gaza sendiri merupakan sebidang tanah sempit yang diapit antara Mesir, Israel dan Laut Mediterania. Wilayah ini telah digempur pasukan Israel sebagai tanggapan atas serangan Hamas akhir pekan lalu.

Ribuan warga pro Palestina berdemo di seluruh dunia, Sabtu-Minggu. Salah satunya di Istanbul Turki.

Ini menjadi update terbaru dari serangan udara Israel yang terus terjadi di jalur Gaza. Israel sendiri telah mengumumkan “serangan darat” di sana.

“Mereka telah mengusir orang-orang dari rumah mereka selama bertahun-tahun. Sekarang mereka tidak membunuh orang satu per satu hari demi hari, mereka membunuh orang secara massal,” kata salah satu pengunjuk rasa, seorang penjaga toko berusia tiga puluhan, bernama Bayram Atabey.

“Inilah yang dilakukan Israel dan kami memprotesnya,” tambahnya.

Sebelumnya, kecaman juga muncul dari Presiden Recep Tayyip Erdogan. Ia mengutuk “pembantaian tanpa pandang bulu terhadap orang-orang tak berdosa di Gaza”.

“Israel tidak berperilaku seperti sebuah negara,” tegasnya.

Diketahui para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Turki dan Palestina dalam unjuk rasa solidaritas itu. Tidak terdapat catatan resmi jumlah pasti warga yang hadir dalam protes.

Ribuan massa pro Palestina juga berdemo di ibu kota AS, Washington. Mereka meneriakkan “Bebaskan Palestina”.

Di Inggris, demonstrasi terjadi di Manchester, London, Edinburgh dan Glasgow di Skotlandia. Protes terjadi di tengah peringatan polisi bahwa siapa pun yang menunjukkan dukungan terhadap kelompok bersenjata Hamas dapat ditangkap.

“Para pengunjuk rasa yang berbaris di jantung ibu kota Inggris dibayangi oleh kehadiran lebih dari 1.000 polisi dalam jumlah besar,” tulis media yang sama.

Rumah sakit dilaporkan makin penuh di seluruh Gaza. Tim medis bekerja sepanjang waktu untuk memberikan berbagai jenis perawatan bagi sejumlah besar orang terluka.

Salah satunya Al-Nasser. Rumah sakit ini bekerja dengan kapasitas penuh dan dengan sumber energi dan air yang terbatas.

“Rumah sakit saat ini menjadi tempat tinggal banyak pengungsi. Ini adalah tempat perlindungan bagi 1000 warga Palestina yang saat ini berkumpul di sekitar rumah sakit,” lapor Al-Jazeera lagi.

Serangan Isarel makin melebar. Pasukan Israel dilaporkan telah menyerbu kamp pengungsi Al Aroub di Tepi Barat.

Ini melukai setidaknya satu pria Palestina dengan peluru tajam. Menurut saksi, tentara Israel sejauh ini mencegah ambulans mengevakuasi orang yang terluka.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan tindakan dan kebijakan kelompok Islam Hamas tidak mewakili rakyat Palestina. Ini dilaporkan kantor berita resmi WAFA.

Dalam panggilan telepon dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Abbas juga menyebut Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai “satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina”. Abbas sendiri berasal dari PLO.

Sebelumnya, Abbas juga dilaporkan berbicara dengam Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Melalui media sosial, X, Biden dilaporkan menyebut tentang bantuan kemanusiaan untuk Gaza.

Biden menyebut, dirinya telah bekerja dengan mitra di wilayah untuk memastikan pasokan kemanusiaan menjangkau warga sipil di Gaza. Namun tak dijelaskan rinci kapan bantuan datang dan bentuknya apa saja.

Kepala Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengecam Israel. Kepada Associated Press ia menegaskan desakan mengevakuasi rumah sakit dari bagian utara Jalur Gaza adalah “tidak mungkin” dan mengatakan permintaan Israel untuk mengevakuasi fasilitas medis di sana bertentangan dengan hukum internasional.

Ahmed Al-Mandhari mengatakan 22 rumah sakit dengan 2.000 pasien di Gaza utara berhasil memindahkan “pasien” ke selatan selama dua hari terakhir. Tetapi sebagian besar pasien tidak dapat dievakuasi.

“Ini sangat berisiko, sangat berbahaya jika kita mendorong rumah sakit ini untuk melakukan evakuasi,” katanya di Kairo.

Sementara itu, Mesir belum mencapai kesepakatan dengan Israel dan Hamas untuk membuka kembali perbatasan Rafah. Ini untuk mengirimkan pasokan medis dan wilayah bantuan kemanusiaan lainnya ke wilayah Gaza yang terkepung.

Al-Mandhari mendesak pembukaan kembali harus dilakukan “segera, tanpa penundaan”. Badan kesehatan PBB mempunyai persediaan yang menunggu di Mesir, sekitar 20 kilometer (12 mil) dari penyeberangan Rafah tetapi tidak bisa membawanya masuk.

Rafah ditutup sejak Selasa pekan lalu. Ini setelah serangan udara Israel menghantam jalur penyeberangan barang Gaza.

Israel dilaporkan memperbarui pasokan air ke bagian selatan Gaza. Namun beberapa warga menegaskan hal itu harus ditanggapi dengan hati-hatii.

“Saya pikir ini adalah aksi publisitas,” kata seorang penulis di Gaza, Refaat Al- Areer.

“Saya pikir hanya sedikit orang yang bisa mendapatkan air. Fokusnya saat ini harusnya pada pangan dan bahan bakar untuk listrik,” tambahnya.

Al Areer menambahkan bahwa mayoritas keluarga Palestina rata-rata membeli air bersih setiap hari karena air keran sebagian besar tidak layak untuk dikonsumsi manusia. Karena penembakan Israel, ia mengatakan stasiun air ditutup dan sekali lagi warga membutuhkan listrik untuk memompa air ke tangki air bersih.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato malamnya mengatakan pemerintahnya berupaya mengevakuasi hampir 260 warganya dari Gaza. Mereka akan diterbangkan keluar dari Israel.

Sebelumnya, Kedutaan Besar Ukraina di Israel mengatakan di media sosial bahwa 207 warga negara Ukraina, termasuk 63 anak-anak, dievakuasi dari Tel Aviv ke Rumania pada hari Sabtu. Sementara penerbangan lain akan membawa 155 orang ke Rumania pada Minggu.

AS akan mengirimkan lagi bantuan militer ke Israel. Mengutip CNBC Interntional, ini ditegaskan pemimpin mayoritas Senat AS, Chuck Schumer Minggu.

Senat, tegasnya akan mendorong paket bantuan militer untuk membantu Israel dalam perang melawan kelompok Hamas. Dia mengatakan Israel telah meminta pencegat tambahan untuk sistem pertahanan rudal Iron Dome, yang telah beroperasi tanpa henti menembak jatuh roket Hamas dari Gaza, dan amunisi presisi.

“Kami akan berupaya menyalurkan bantuan ini melalui senat secepatnya, dan para pemimpin Israel menjelaskan kepada kami bahwa mereka membutuhkan bantuan secepatnya,” kata Schumer saat berkunjung ke Israel. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru