Medan (buseronline.com) – Dalam rangka memperingati Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional yang jatuh pada 17 Oktober, HMJ Pendidikan Masyarakat (Penmas) FIP Unimed melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Sekolah Perempuan mengadakan penguatan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan media sosial untuk meningkatkan UMKM di Desa Saentis, Deliserdang.
Eko Haryanto staf Humas Unimed menjelaskan acara tersebut menghadirkan narasumber Eko Haryanto seorang penggiat media sosial dan juga Humas Unimed memberikan materi tentang mengelola media sosial untuk meningkatkan penjualan UMKM masyarakat desa.
Workshop ini dilaksanakan di PKBM Laskar Pelangi Lorong Usaha Timur, Tanjung Rejo, Percut Seituan, Deliserdang, dengan puluhan peserta dari ibu-ibu rumah tangga dan pelajar wanita.
PPK Ormawa Sekolah Perempuan diketuai Yohanes Bagas Prayogi Sinaga, dengan beranggotakan Fitria Anjani Nasution, Riski Fadillah Saragih, Nasywa Nurhasanah, Siti Maisaroh, Rachel Elisabeth Ginting, Ewi Dharman Draha, Ratih Syahfitri, Apri Wahyuni, Dika Dona Syahputra, Vitra Anugrah, Sonia Simamora, Ester Estepanya Arbun, Tania Aisyah Efendi dan Tasya Sastira Harahap.
Selaku ketua, Yohanes Bagas mengatakan PPK Ormawa Sekolah Perempuan merupakan program penguatan kapasitas ormawa melalui serangkaian proses pembinaan ormawa oleh Perguruan Tinggi yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat, khususnya pemberdayaan perempuan.
Kegiatan ini diharapkan memperkuat ekonomi dan kapasitas ibu rumah tangga di desa. Sekolah Perempuan yang diinisiasi oleh tim PPK Ormawa HMJ Penmas Unimed ini bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan tersebut melalui program penguatan fungsi keluarga, khususnya bagi ibu rumah tangga.
Adanya Sekolah Perempuan di Desa Tanjung Rejo menjadi wadah bagi warga belajar untuk mendapatkan pendidikan, pelatihan, dan pembelajaran yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi, pendidikan, mengentaskan kemiskinan serta mengedukasi cara berkomunikasi yang baik dalam lingkup keluarga sehingga menciptakan keharmonisan keluarga.
Dalam paparannya, Eko menyampaikan penggunaan media sosial saat ini digemari dan menjadi kebutuhan di masyarakat. Tidak hanya aktivitas mencari teman, bersosialisasi dan lainnya, tetapi dapat dijadikan media promosi dan branding untuk berjualan dan memulai usaha.
Hal ini dapat mengurangi pengangguran dan juga menjadi penghasilan tambahan bagi ibu-ibu rumah tangga. Peluang bisnis dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial menjadi sangat potensial mengingat 167 juta pengguna media sosial di Indonesia menjadi sasaran dan target pasar kita.
Sangat disayangkan, jika kita hanya menjadi pengguna/konsumen saja. Dengan kecanggihan handphone saat ini, memudahkan kita menghasilkan penghasilan tambahan dari rumah. (P2)