25 C
Medan
Kamis, September 19, 2024

Dukung Pengembangan Pemeriksaan Genomik, East Ventures, Kemenkes dan NalaGenetics Teken MoU

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – East Ventures, perusahaan venture capital (VC) pionir dan terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara, dan NalaGenetics, perusahaan bioteknologi yang berfokus pada pengobatan, diet, dan skrining yang dipersonalisasi, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sebagai komitmen dalam mendukung surveilens genomik di Indonesia.

Acara seremonial dari penandatangan nota kesepahaman ini berlangsung pada booth East Ventures pada acara Tech in Asia Conference 2023, di mana turut dihadiri Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin.

“Transformasi kesehatan yang dilakukan Pemerintah dan visi kami untuk kesehatan di Indonesia diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia untuk memperoleh akses yang baik, kualitas kesehatan yang baik, dan harga yang terjangkau. Dengan reformasi ini, kami juga mengajak partisipasi publik terhadap inisiatif-inisiatif yang Pemerintah lakukan, seperti pengurutan genom (genome sequencing) melalui BGSi (Biomedical Genome Sequencing initiative) yang didukung oleh East Ventures. Ketika ada minat dan partisipasi publik yang luas, hal ini memberikan sinyal kuat kepada pemerintah bahwa transformasi tersebut berjalan dengan baik. Oleh karena itu, semakin inklusif pendekatan kita, semakin mudah pula jalan menuju perubahan dan kemajuan” kata dr Azhar Jaya SH SKM MARS, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Berdasarkan white paper: “Genomics: Leapfrogging into the Indonesian healthcare future,” yang dihadirkan East Ventures dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Februari lalu, Indonesia memasuki tahap awal perjalanan genomiknya dan berada pada jalur yang tepat.

Seiring dengan berjalannya waktu, generasi muda Indonesia akan menua dan menghadapi risiko penyakit dan masalah kesehatan yang berpotensi infrastruktur kesehatan.

Untuk memitigasi potensi krisis kesehatan, genomik dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi pasien dengan memberikan upaya preventif, solusi perawatan dan pengobatan yang tepat yang dikenal dengan precision medicine.

Seiring berkembangnya genomik, hal ini berpotensi menghadirkan transformasi ekosistem layanan kesehatan dan berpotensi membuka manfaat ekonomi yang bernilai US$100+ miliar.

Kemitraan di antara ketiga pihak bertujuan untuk mempercepat perjalanan genomik di Indonesia. East Ventures menyediakan consumables dan NalaGenetics akan bekerja sama dengan transfer ilmu dan keahlian dalam melakukan sequencing.

Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan inovasi produk baru berbasis data genetik lokal. “Kami menyambut baik komitmen East Ventures dan Nalagenetics dalam mendukung percepatan inisiatif genomic sequencing melalui BGSi ini. Dukungan East Ventures dan Nalagenetics ini menjadi dorongan kuat untuk Indonesia bisa memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat ke depannya,” lanjutnya.

Ia mengatakan senang dapat turut mengambil andil dalam mendukung perkembangan genomik di Indonesia. East Ventures selalu berkomitmen untuk mendukung inovasi yang berpotensi memberikan dampak signifikan di Indonesia, salah satunya genomik.

“Kami percaya kemitraan ini akan menjadi langkah yang signifikan dalam mewujudkan surveilens genomik di Indonesia, guna membuka berbagai peluang kesehatan dari pengobatan preventif di Indonesia,” kata Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures.

Nalagenetics telah berjuang di dunia preventif kesehatan di Indonesia, mulai dari pencegahan adverse drug reactions hingga pencegahan kanker dan penyakit kompleks yang lain. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tes prediksi risiko kanker payudara yang kami kembangkan untuk populasi Indonesia dan berdasarkan data populasi Asia Tenggara memiliki odds ratio 6x lebih tinggi dari kompetitor global yang tidak menggunakan data regional.

Dengan adanya data genomik populasi Indonesia, berbagai tes genetik dengan akurasi lebih tinggi akan dapat dikembangkan. Melalui kolaborasi dengan BGSI dan East Ventures, kami optimis pengembangan genomik ini dapat menjadi pendorong implementasi personalisasi kesehatan di Indonesia.

“Kami sangat senang bisa menjadi bagian dari proses ini dengan memberikan kontribusi tenaga ahli sekuensing dan biogenomik” kata Levana Laksmicitra Sani, Co-Founder dan Chief Executive Officer NalaGenetics.

Pada kesempatan yang sama, East Ventures juga mengumumkan penutupan dana terbaru “Healthcare fund” sebesar US$30 juta yang dialokasikan untuk memberikan investasi pada startup teknologi di bidang kesehatan.

East Ventures telah secara aktif mendukung perkembangan industri kesehatan Indonesia dan bertambahnya startup teknologi kesehatan atau healthtech di Indonesia. Sejak 2018, sebelum terjadinya pandemi Covid-19, East Ventures percaya potensi teknologi genomik dalam merevolusi sistem dan infrastruktur kesehatan termasuk di Indonesia; di mana ditunjukan melalui investasi pada NalaGenetics, dan berbagai perusahaan lainnya.

Dalam mendukung perkembangan ekosistem startup di bidang kesehatan, East Ventures turut terlibat dalam program inkubasi Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, “Health Innovation Sprint Accelerator 2023 in collaboration with East Ventures”, yang telah rangkum pada Mei lalu. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru