28 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

SD Pelita Fajar Kota Bandung Terapkan Penanganan dan Pengolahan Sampah

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Bandung (buseronline.com) – Sebelum Kota Bandung mengalami darurat sampah, SD Pelita Fajar sudah menanamkan kebiasaan yang baik untuk menjaga lingkungan pada anak usia dini. Siswa- siswi SD Pelita Fajar Kota Bandung menerapkan penanganan dan pengolahan sampah.

Dari hasil pantauan di lapangan, para siswa di SD Pelita Fajar sudah terbiasa membawa tempat makan dan minum sendiri.

Saat jam istirahat tiba, siswa kelas 1-6 tampak menikmati bekal makanan dan minuman secara mandiri. Mereka juga membuang sendiri sampah-sampah tersebut sesuai dengan pemilahannya.

Pengolahan sampah di sekolah ini juga dilakukan sejak dari ruangan kelas. Jadi, di ruang kelas masing-masing, telah disediakan tempat sampah organik, anorganik, dan juga sampah sisa.

Sampah-sampah dari dalam kelas itu kemudian didistribusikan ke tempat sampah besar yang ada di lorong tiap lantai sekolah ini. Polanya juga sama, sampah-sampah itu dimasukkan sesuai dengan penjelasannya dan siap diolah oleh petugas kebersihan.

Selain itu, di halaman sekolah juga terdapat bank sampah yang merupakan hasil kolaborasi dengan Bank Sampah Induk Kota Bandung. Bank sampah inilah yang mengolah-sampah anorganik.

Adapun sampah organik diolah menjadi pupuk kompos melalui Loseda. Sisa makanan dari bekal di dalam tempat makanan tadi kemudian dibuang ke lubang Loseda yang terletak di belakang gedung sekolah. Lalu, sampah daun dikumpulkan menjadi bahan untuk pupuk kompos.

Kepala Sekolah SD Pelita Fajar, Apriany Listarida menyebut, kebiasaan memilah sampah perlu diajarkan pada anak sejak usia dini. Menurutnya, hal ini sangat penting agar anak-anak dapat menerapkannya hingga usia dewasa kelak.

“Jadi, kami biasakan sejak kecil. Harapannya, nanti anak-anak ini terbiasa memilah sampah,” ujarnya.

Apriany mengaku, pola pemilihan sampah di SD Pelita Fajar ini menjadikan lingkungan sekolah lebih bersih. Apalagi sampah anorganik di sini telah didistribusikan ke bank sampah.

“Nanti diangkut oleh bank sampah (Bank Sampah Induk). Kami ada buku tabungannya juga,” ungkapnya.

Selain pengolahan sampah, SD Pelita Fajar juga menerapkan penataan infrastruktur yang ramah lingkungan. Salah satunya adalah membangun serapan air yang nantinya dimanfaatkan sumber mata air yang baru.

“Walaupun kami ada di wilayah rawan banjir, di sini drainasenya bagus. Ada juga bak kontrol di bawah yang bisa kami periksa setiap saat,” katanya.

Sebagai pamungkas, Apriyani mengajak, khususnya kepada seluruh pegiat pendidikan untuk sama-sama membiasakan anak memilah sampah sejak dini.

“Mari biasakan anak didik kita untuk membuang sampah ke tempatnya, sesuai dengan jenisnya,” tuturnya. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru