Medan ( buseronline.com) – Universitas Sumatera Utara (USU) melangsungkan upacara pengukuhan enam Guru Besar tetap USU, di Gelanggang Mahasiswa USU, Kamis, 26 Oktober 2023.
Pengukuhan ini diharapkan memperkuat program Enhancing Quality Education for International University Recognition (EQUITY) yang diluncurkan pada tahun ini.
Enam Guru Besar yang dikukuhkan yakni Prof Luthfi Aziz Mahmud Siregar SP MSc PhD dari Fakultas Pertanian, Prof Ir Rosnani Ginting MT PhD dari Fakultas Teknik, Prof Saharman Gea SSi MSi PhD dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Kemudian, Prof Dr dr Syah Mirsya Warli SpU (K) dari Fakultas Kedokteran, Prof Dr dr Dedy Hermansyah SpB Subsp Onk (K) dari Fakultas Kedokteran dan Dr dr Dewi Masyithah Darlan DAP & EMPH SpPark dari Fakultas Kedokteran.
Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin SSos MSi menyoroti bahwa Dewan Guru Besar, menjadi pilar kekuatan intelektual universitas, yang telah ditetapkan dalam RPJP, Renstra, dan RKA yang dirumuskan setiap tahun anggaran.
Dengan tekad yang kokoh, selama 2021-2022, USU telah merangkul semboyan “Transformation Toward the Ultimate”.
“Enam program unggulan kita terdiri dari peningkatan kelembagaan dan adaptasi tugas tridharma, restrukturisasi infrastruktur, revolusi digitalisasi kampus, enterprise kampus, serta upaya kerja sama,” jelas Prof Muryanto.
Lebih lanjut, Rektor USU berkomitmen untuk memfasilitasi Dewan Guru Besar agar memberikan kontribusi yang produktif.
USU telah memulai program perubahan kurikulum, yang memungkinkan mahasiswa untuk belajar di luar kampus, dan menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang kolaboratif melalui digitalisasi dan infrastruktur.
“Program inovasi itu akan terus kita jalankan tanpa henti, dengan memegang prinsip transformasi untuk layanan tridharma,” tutur Prof Muryanto.
Rektor USU juga optimis, bahwa penambahan guru besar akan memperkuat program EQUITY, meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa melalui kolaborasi internasional dan industri dengan mengadakan perubahan dalam pendekatan pembelajaran dan inovasi pada kurikulum.
“Program EQUITY kita rancang untuk memfasilitasi target universitas, salah satu kegiatannya adalah pengembangan staf atau dosen yang akan berkolaborasi dengan banyak pihak untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” jelas Prof Muryanto. (P2)