Jakarta (buseronline.com) – Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Ma’ruf Amin meresmikan Masterplan Industri Halal Indonesia (MPIHI) dan aplikasi Satu Wakaf Indonesia pada seremoni pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 tahun 2023, di Jakarta, Kamis, yang mengangkat tema “Accelerating Sharia Economy and Finance through Digitalization for Inclusive and Sustainable Growth”.
MPIHI merupakan masterplan industri halal sebagai referensi bersama pengembangan industri halal Indonesia dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat produsen halal terkemuka di dunia.
Adapun aplikasi Satu Wakaf Indonesia adalah aplikasi yang akan mengintegrasikan dan mengkolaborasikan secara nasional platform dari berbagai badan/lembaga wakaf dan amil zakat di Indonesia sehingga dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas baik dalam melakukan mobilisasi dana dan aset maupun dalam mendorong inklusi berkelanjutan.
Ma’ruf Amin memberikan tiga arahan untuk memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) di Indonesia khususnya bagi pegiat eksyar. Pertama, meningkatkan dan memperluas pemanfaatan digitalisasi dan inovasi digital sebagai penggerak utama akselerasi pengembangan ekonomi syariah yang akan meningkatkan efisiensi dan produktifitas industri halal.
Kedua, terus meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi dan keuangan syariah, setidaknya mencapai 50%. Hal ini akan berkolerasi dengan meluasnya pangsa pasar ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Ketiga, menjaga dan mengawal bersama konsistensi dan keberlanjutan program eksyar hingga masa mendatang. Dalam hal ini perlu penguatan sinergi dan koordinasi antara seluruh pemangku kepentingan. Lebih lanjut, Wakil Presiden RI juga mengapresiasi Bank Indonesia atas komitmen dan kontribusinya dalam pengembangan eksyar dan telah menjadi hamzah washal terbesar di Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam kesempatan pembukaan acara, menyampaikan sejumlah pencapaian penting dalam satu dekade penyelenggaraan ISEF sebagai sebuah karya bersama hamzah washal.
Capaian tersebut adalah terbentuknya ekosistem ekonomi keuangan syariah di Indonesia yang terintegrasi dan tergitalisasi, penguatan kelembagaan dan regulasi pengembangan ekonomi keuangan syariah secara nasional dan daerah, dan penguatan leadership di berbagai fora internasional.
Lebih lanjut, Gubernur Bank Indonesia juga menyampaikan sejumlah kebaruan penyelenggaraan ISEF 2023 yaitu peningkatan skala penyelenggaraan melalui International Modest Fashion Festival (IN2MF) sebagai fashion modest terbesar yang terselenggara dengan dukungan berbagai pihak dengan menghadirkan 178 desainer, dan juga produk-produk UMKM premium binaan BI.
Kedua, mempromosikan konsumsi makanan halal, melalui Indonesia Internasional Halal Chef Competition (IN2HCC) sebagai kompetisi chef berskala internasional untuk mempromosikan kuliner halal Indonesia kepada dunia. Ketiga, penguatan kolaborasi domestik dan internasional, termasuk penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) yang diikuti potensial buyer dari berbagai negara.
Perhelatan ISEF ke-10 diselenggarakan sepekan di Jakarta Convention Center mulai 25-29 Oktober 2023 dengan rangkaian kegiatan terdiri dari seminar bertaraf nasional dan internasional, business matching, showcase internasional, dan eksibisi serta bebagai kompetisi.
Selain itu, ISEF 2023 juga menjadi momentum bagi penyelenggaraan Mukernas Hebitren, Inhalife halal lifestyle, International Hajj Conference, International Muslim Tourism Conference, International Conference on Zakat and Waqf, Tabligh, Talkshow, serta Modest Fashion Show.
Sebelumnya, penyelenggaraan ISEF 2023 telah didahului dengan kegiatan Road to ISEF dalam bentuk Festival Ekonomi Keuangan Syariah (FESyar) sejak Mei 2023. Kegiatan FESyar tersebut diselenggarakan di wilayah Timur Indonesia yang dipusatkan di Kalimantan Timur, wilayah Sumatera dipusatkan di Sumatera Utara, dan wilayah Jawa dipusatkan di Jawa Timur.
Dalam rangkaian kegiatan acara Fesyar, dilaksanakan berbagai acara seperti business matching, business deal, penguatan branding UMKM syariah, perluasan akses pasar di domestik dan internasional.
Selain itu, diselenggarakan pula seminar dan talk show, showcase UMKM, tabligh akbar, fesyen show, hall of inspirations, serta berbagai lomba yang melibatkan stakeholders dari kalangan akademisi, pelaku usaha, dan asosiasi/komunitas syariah.
Penyelenggaraan ISEF ke-10 merupakan kolaborasi antara Bank Indonesia dengan sejumlah lembaga dalam mengakselerasi eksyar yaitu seluruh anggota Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (Kneks), Kementerian/Lembaga, Otoritas Jasa Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan, MUI, seluruh mitra strategis internasional: IsDB, IFSB, dan World Zakat Waqf Forum.
Serta mitra strategis nasional, BPKH, BPJPH, BAZNAS, BWI, Halal Expo Indonesia (HEI), Pimpinan Provinsi dan Pondok Pesantren yang menyukseskan Fesyar Wilayah, dan Organisasi Masyarakat dan Asosiasi: Pimpinan Pusat Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), IAEI, IHLC, dan HERBITREN (Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren).
Melalui penyelenggaran ISEF ke-10 ini diharapkan menjadi momentum untuk semakin memperkuat upaya mengintegrasikan pemikiran dan inisiatif seluruh penggiat eksyar dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah Indonesia. (R)