Penajam Paser Utara (buseronline.com) – Presiden Republik Indonesia (RI) Ir H Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking Bandar Udara Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu.
Presiden Jokowi menilai bandara tersebut memiliki peran yang sangat penting bagi kawasan IKN.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, dan Pj Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun.
“Kehadiran bandara ini sangat penting mengingat makin padatnya kegiatan di IKN, makin banyaknya mobilitas orang dan juga barang dari dan menuju ke IKN,” ujar Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan.
Kehadiran Bandara IKN akan membuat kawasan IKN semakin terbuka, konektivitas semakin baik, dan semakin mudah dijangkau dari manapun.
Kepala Negara RI juga meyakini bahwa kehadiran Bandara IKN akan meningkatkan daya saing IKN.
“Saya yakin Bandara IKN ini akan meningkatkan daya saing IKN, competitiveness, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mendorong pengembangan potensi di daerah, dan mengakselerasi pembangunan IKN yang sedang kita proses,” jelas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Bandara IKN tersebut merupakan bandara khusus yang digunakan untuk mendukung pelayanan kegiatan pemerintahan dan mendukung konektivitas di Ibu Kota Nusantara.
Bandara IKN ini memiliki luas 347 hektare dengan landasan pacu (runway) 3.000 x 45 meter, dan dapat melayani pesawat berbadan lebar.
“Juga dilengkapi dengan terminal seluas 7.350 meter persegi sehingga penumpang dapat dilayani dengan nyaman dan baik,” ucap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi pun menargetkan bandara yang dibangun dengan anggaran Rp.4,3 triliun tersebut dapat digunakan pada pertengahan tahun 2024 dan dapat beroperasi penuh pada akhir tahun 2024.
“Ditargetkan akan beroperasi penuh di Desember 2024, tetapi sudah bisa dipakai nanti di bulan Juni 2024,” tutup Presiden Jokowi. (R3)