Medan (buseronline.com) – Direktur Niaga PT PLN (Persero) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sumut untuk memastikan ekosistem kendaraan listrik melalui pengembangan fasilitas Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dengan melakukan kunjungan ke PT Grab Indonesia hari Kamis.
Kunjungan Direktur Niaga PT PLN (Persero) disambut hangat Assistant Head Of Grab Electric Indonesia PT Grab Indonesia bersama jajarannya di kantor Grab Rental Medan beralamat di Jalan Gatot Subroto, Nomor 22 Medan.
Direktur Niaga PT PLN Edi Srimulyanti menyampaikan kunjungan ini merupakan upaya PLN dalam mendukung program pemerintah dalam pengembangan ekosistem kendaraan bermotor berbasis baterai sesuai Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
“Untuk mendukung program pemerintah, PLN terus mempersiapkan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SKPLU) bagi pengguna kendaraan roda empat dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di Sumut,” ungkap Edi.
Assistant Head Of Grab Electric Indonesia, Mohd Aziruddin Abdullah mengucapkan terima kasih dan merasa senang telah dikunjungi oleh Direktur Niaga PT PLN (Persero). PT Grab Indonesia juga siap mendukung program pemerintah untuk menuju Net Zero Emission (NZE) tahun 2060.
“Terima kasih kepada PLN telah berkunjung ke kantor kami. Saat ini jumlah pengemudi grab motor listrik aktif sebanyak 780 orang dan total SPBKLU kami sebanyak 50 unit tersebar di 16 lokasi strategis. Semoga ke depan PT Grab Indonesia dan PLN dapat berkolaborasi dalam mendukung program pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) tahun 2060,” ujar Aziruddin.
Pada kesempatan yang sama, GM PLN UID Sumut Awaluddin Hafid menyampaikan kunjungan ini sebagai langkah strategis PLN dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Sumut.
“Kota Medan merupakan kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia. Tingginya antusiasme masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan listrik menjadi semangat PLN untuk terus menyediakan fasilitas pendukung untuk memudahkan pemilik kendaraan listrik untuk melakukan pengisian daya kendaraan listriknya,” kata Awaluddin.
Menggunakan kendaraan listrik menjadi pilihan strategis. 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,5 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedangkan 1,5 kWh listrik emisinya setara 1,5 kg CO2e.
Artinya, dengan menggunakan kendaraan listrik mampu mengurangi emisi lebih dari 35 persen. (P2)