26 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Tanggapan Erick Thohir Diserang Hoak Soal 150 Pemain Naturalisasi

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Beredar hoaks di media sosial yang menyebut PSSI bakal menaturalisasi 150 pemain asing. Ketua Umum PSSI Erick Thohir menilai unggahan hoak tersebut sebagai fitnah yang tidak masuk akal.

Erick menyesalkan pihak yang sengaja menyebar hoak tersebut. “Satu hal yang jelas, unggahan soal 150 pemain dinaturalisasi adalah sebuah berita bohong, fitnah yang tidak masuk akal. Hal yang patut disayangkan adalah pihak yang tak bertanggung jawab sengaja menyebar kabar bohong yang bernada provokatif itu jelas-jelas memiliki niat tak baik,” katanya.

Erick mengatakan bahwa sejatinya naturalisasi yang dilakukan adalah terkait pemain yang memiliki darah keturunan Indonesia. Jumlah pemain naturalisasi, kata Erick, pun sangat terbatas.

“Memang saat ini ada beberapa pemain naturalisasi yang memiliki darah Indonesia dari orang tua atau keluarganya. Jelas jika memenuhi syarat menjadi WNI, mereka memiliki hak yang sama dengan WNI lain untuk memperkuat timnas,” jelasnya.

Erick menegaskan proses naturalisasi tak dilakukan secara serampangan. Ada proses yang sangat ketat sebelum pemain keturunan bisa memperkuat merah putih.

“Buktinya banyak pemain luar yang berminat pun tidak bisa memperkuat timnas jika memang tidak sesuai standar dan prosedur yang ada. Jadi perlu ditegaskan core utama timnas kita adalah pembinaan yang berjenjang,” ungkapnya.

Erick menjelaskan saat ini fokus timnas adalah membuat jenjang kelompok umur. Hal ini, menjadi bagian dari sistem regenerasi timnas yang berjenjang.

“Fokus timnas saat ini adalah membentuk lapisan tim mulai dari U-14, U-16, U-17, U-20, U-23, dan senior. Dengan proses pembinaan yang baik dan berjenjang, kita berharap regenerasi bisa terus berjalan dan timnas memiliki stok yang siap dan mumpuni untuk berkompetisi di segala tingkatan umur,” tuturnya. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru