Medan (buseronline.com) – Pengurus Pusat GMKI Koordinator Wilayah (Korwil) 1 Sumut-Aceh, Hizkia Silalahi menyampaikan keprihatinan terhadap rendahnya partisipasi Pemilu di Sumut dan menyoroti perlunya KPU Sumut meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat.
Ia mengatakan Pemilu adalah momen bagi masyarakat untuk menentukan pembangunan bangsa yang lebih baik. Oleh karena itu, momentum harus dimanfaatkan dengan baik oleh KPU untuk menjaring sebanyak mungkin pemilih untuk hadir dan berpartisipasi aktif untuk memilih.
“Keberhasilan penyelenggaraan pemilu dapat diukur dengan tingkat partisipasi dan antusiasme masyarakat dalam menyemarakkan pesta demokrasi,” katanya.
Ia mengatakan dalam data yang dirilis oleh KPU, tingkat partisipasi pemilih Sumut pada Pemilu tahun 2019 mencapai prestasi yang terendah dari seluruh Indonesia dimana pada pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dengan 77,93% dan pemilihan Presiden-Wapres 78,03%. Sedangkan pada pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sumut nomor 2 paling rendah setelah DKI Jakarta dengan 77,85%.
Hizkia menyatakan, KPU Sumut perlu mengambil langkah lebih lanjut untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pemilihan umum. Upaya penyuluhan dan sosialisasi perlu ditingkatkan agar pemilih memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya hak suara mereka.
Mahasiswa magister pendidikan itu juga menyuarakan harapannya agar KPU Sumut memperluas upaya sosialisasi dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Dengan langkah konkret ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan kesadaran warga akan peran penting mereka dalam menentukan masa depan bangsa melalui pemilihan umum.
Selain itu, Hizkia juga mengingatkan bahwa keterlibatan aktif masyarakat dalam pemilu adalah kunci utama bagi keberhasilan demokrasi. KPU Sumut dapat menggandeng berbagai pihak, termasuk organisasi mahasiswa dan masyarakat sipil, untuk merancang strategi yang lebih efektif guna meningkatkan partisipasi pemilih di Sumut.
Pada akhir pernyataannya, Hizkia menekankan pentingnya peran bersama antara KPU dan masyarakat serta mahasiswa dalam memastikan bahwa setiap warga negara memahami hak dan tanggung jawab mereka dalam proses demokrasi.
“Rendahnya partisipasi Pemilu di Sumut menjadi sebuah tantangan yang perlu diatasi bersama untuk memperkuat fondasi demokrasi di Sumut,” jelasnya. (P3)