25 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Pesan Bobby Nasution di Safari Natal: Jangan Sampai Terpecah Belah, Jaga Terus Kerukunan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Jangan mau dipecah belah dan harus tetap menjaga kerukunan menjadi pesan penting yang disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution saat melaksanakan Safari Natal di GBKP Runggun Pasar II, Jalan Rebab, Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru.

Sebab, saat ini sudah memasuki tahun politik dan Pemilu serentak akan berlangsung pada Februari mendatang.

“Saya titip pesan ke semua, jangan sampai kita terpecah belah. Ingat, bahwa berbeda pilihan dalam menentukan calon pemimpin itu hal biasa. Tapi, yang terpenting adalah kerukunan antar kita semua harus tetap terjaga,” kata Bobby Nasution.

Dalam Safari Natal tersebut, menantu Presiden Joko Widodo ini juga menyerahkan sejumlah bantuan dari Pemko Medan di antaranya bantuan renovasi gereja sebesar Rp50 juta dan bantuan sosial sebesar Rp10 juta.

Lalu, menyerahkan akte kelahiran, akte perkawinan, KTP serta KK. Kemudian, buku bacaan, tanaman hidroponik, sembako dan satu set tenis meja. Bobby Nasution menuturkan, peran masyarakat sebagai pemilih hanya pada saat hari pencoblosan.

Hanya saja, ungkapnya, tugas tambahan lain sebelum hari H adalah menciptakan situasi yang aman, damai dan kondusif dengan tidak saling menjelekkan di luar dari apa yang menjadi pilihan.

“Kalau ingin menyampaikan sesuatu, sampaikan saja tentang hal-hal baik pasangan calon yang menjadi pilihan kita. Mudah-mudahan, keamanan, kenyamanan dan kekondusifan Kota Medan bisa tetap terjaga saat ini dan usai pemilu nanti,” harapnya.

Selanjutnya, pria kelahiran 5 Juli 1991 ini juga berharap peran serta rumah ibadah, termasuk gereja untuk mendukung suksesnya program-program pembangunan Kota Medan. Dengan harapan, imbuhnya, hasil pembangunan yang dicapai bisa dirasakan secara merata oleh masyarakat.

“Kami mohon doa nya agar semua berjalan dengan lancar. Mohon maaf kalau aktifitas dan kenyamanan sedikit terganggu selama masa pembangunan. Pembangunan massif dilakukan agar kita bisa merepresentasikan Kota Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia,” ujarnya. (P3)

Berita Lainnya

Berita Terbaru