Tokyo (buseronline.com) – Siswa Indonesia menjalin persahabatan global dengan siswa Jepang sekaligus meraih pengalaman kesempatan belajar secara langsung mengenai kesenian dan budaya kedisplinan di Jepang pada tanggal 20-22 November 2023 lewat program Tokyo Inbound Exchange Program (IEP) tahun 2023.
Tokyo IEP 2023 merupakan program hasil kerja sama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan Tokyo Metropolitan Board of Education. Peserta program tersebut merupakan 12 pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terpilih dari berbagai daerah di Indonesia tersebut secara aktif mengikuti program yang dirancang secara menyenangkan di Oizumi High School, Jepang.
Adapun siswa yang menjadi peserta program Tokyo IEP 2023, yaitu Carissa Aurelia Wibowo (SMK Negeri 57 Jakarta), Rizky Pratama (SMK TI Muhammadiyah Cikampek), Salsa Nurohman Putri (SMK Ma’arif NU 2 Ajiabarang), Raka Adian (SMK Negeri 2 Klaten), Rr Nur Sheyla Yulia Wahyuningsih Widodo (SMK PGRI 3 Malang), Shafina Dian Kusumawardani (SMKN 6 Surabaya).
Kemudian, Nabil Annasai Yusuf (SMA Negeri 7 Bekasi), Reavant Arvandho Subekti (SMA Negeri 1 Jakarta), Made Indira Pradnya Paramita (SMA Negeri 66 Jakarta), Nararya Zuhdi Parabhawa (SMA Negeri 61 Jakarta), Fahry Dzaky Dwiananda dan Anindita Kushala Pangarso (SMA Negeri 6 Depok).
Beragam aktivitas pembelajaran di Oizumi High School serta kelas ekstrakurikuler yang memperkenalkan budaya Jepang, seperti upacara minum teh, seni kaligrafi Jepang (shodou), dan belajar memainkan kecapi Jepang diikuti dengan penuh semangat oleh dua belas siswa asal Indonesia tersebut.
Di kesempatan terpisah, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Tokyo, Yusli Wardiatno terkesan akan cerita dan pengalaman yang didapat oleh para peserta seusai pelaksanaan program.
“Kami sangat kagum dengan kedisiplinan, kepatuhan pada guru, kebersihan lingkungan, dan rasa empati siswa Jepang,” ungkap Reavant Arvandho Subekti.
Tak ketinggalan, Raka Adian juga menuturkan, “Siswa asal Jepang selalu memberikan pujian dan penghargaan atas perbuatan baik,” ujarnya.
Atdikbud Yusli Wardiatno menyampaikan pesan kepada siswa agar menjadikan kegiatan ini sebagai pembelajaran positif tentang nilai-nilai kehidupan dan upaya diplomasi pendidikan.
“Pertahankan komunikasi dengan teman-teman baru di Jepang sebagai kontribusi dalam menguatkan hubungan Indonesia-Jepang,” ujar Yusli saat menemui para peserta didampingi oleh Kepala Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT), Ari Driyaningsih.
Mengakhiri pertemuan, Yusli mendorong para siswa untuk menjadi agen perubahan budaya kedisiplinan di sekolah masing-masing dengan tetap memperhatikan nilai budaya luhur bangsa Indonesia.
“Kiranya hal baik yang telah diperoleh saat kalian melakukan interaksi dengan siswa di Jepang dapat menjadi praktik baik diplomasi pendidikan untuk diimplementasikan tidak hanya kepada teman sejawat, namun juga di keluarga, dan masyarakat di mana kalian tinggal tentunya selaras dengan nilai, etika serta adat-istiadat bangsa Indonesia,” pungkas Yusli. (R)