Jakarta (buseronline.com) – Di tengah semarak gelaran Vokasifest x Festival Kampus Merdeka 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menghadirkan lima orang perwakilan dari Duta Kampus Merdeka (DKM) untuk membagikan pengalaman dan dampak baik yang mereka terima selama mengikuti berbagai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Di hadapan ratusan mahasiswa dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), lima orang perwakilan DKM tersebut membagikan cerita yang dikemas dalam sesi pitching selama lima menit.
“Dari pengalaman saya mengikuti program Kampus Merdeka, setidaknya ada empat kompetensi atau keahlian yang saya dapatkan yaitu, pemahaman bahasa pemrograman, kemampuan memecahkan masalah, public speaking, dan juga kemampuan bekerja dalam sebuah tim,” ungkap Leonard, DKM asal Universitas Katolik Parahyangan yang merupakan alumni dari Program Bangkit dan Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Setelah Leonard, DKM selanjutnya yang melanjutkan pitching adalah Ria Mulia, mahasiswi Universitas Negeri Medan yang pernah mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) ke Institut Teknologi Bandung.
“Saya tidak pernah menyangka bahwa saya yang awalnya malu-malu, saat ini bisa berbicara di depan umum. Selain itu, dari keikutsertaan di Program PMM, saya bisa menerbitkan buku, menjalankan bisnis sendiri, dan tentunya menjadi public speaker yang diakui,” ucap Ria membuka presentasinya.
Ria melanjutkan, dari Program PMM juga ia bisa belajar mata kuliah di luar prodinya. Selain itu, pertemuan dengan beragam mahasiswa dari berbagai daerah membantunya memahami perbedaan lebih jauh akan arti dari toleransi.
Beralih ke perwakilan DKM Program Wirausaha Merdeka yang berasal dari Universitas Sebelas Maret, Nabila Nur Sabrina, ia bercerita bahwa belajar di Program Wirausaha Merdeka, tidak hanya terbatas pada aspek jual beli, tapi juga dibarengi dengan berbagai bentuk pembelajaran inovatif lainnya seperti workshop, magang UKM, pitching di hadapan investor, hingga menggelar expo kewirausahaan.
Dalam kesempatan yang sama, alumni Program Kampus Mengajar asal Universitas Negeri Padang, Nofriyaldi, juga membagikan ceritanya ketika bertugas membantu guru dalam mendampingi pembelajaran peserta didik di SDN 05 Aie Angek.
Dalam presentasinya, Nofriyaldi mengungkapkan bahwa salah satu pencapaiannya ketika bertugas di Kampus Mengajar adalah bisa mengajak salah satu peserta didik yang sudah hampir putus sekolah untuk mau belajar kembali.
“Alhamdulillah, saya mendengar kabar kalau saat ini dia melanjutkan sekolahnya ke pesantren dan bahkan menjadi santri teladan,” imbuhnya.
Di akhir sesi, giliran alumni dari Program Magang dan Studi Independen (MSIB), Satriyo Wicaksono, yang membagikan kisahnya menjadi squad leader Satu Data dan Smarteye di Telkom Indonesia.
“Pengalaman dari MSIB kemudian bisa membantu saya untuk kemudian diterima di Telkom Indonesia dan melanjutkan project Smarteye sebagai front end developer,” ungkapnya.
Gelaran Vokasifest x Festival Kampus Merdeka sendiri merupakan kegiatan kolaboratif antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi).
Melalui kombinasi lokakarya, sesi gelar wicara, expo, dan diseminasi hasil capaian program MBKM, acara ini memungkinkan peserta didik dari kedua bidang ini untuk saling belajar dan mengembangkan keterampilan yang relevan. (R)