Seoul (buseronline.com) – Acara peluncuran dan diskusi buku “Indonesia and Korea Partnership: The Indonesian Scholar’s Perspectives on 50 Year Relationship” pada 28 Desember 2023 di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul menjadi acara terakhir dari rangkaian kegiatan memperingati 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan tahun ini.
Buku yang ditulis oleh mahasiswa Indonesia penerima beasiswa Higher Education for ASEAN Talent (HEAT) Scholars dari pemerintah Korea, diluncurkan lewat perkenalan kompilasi perspektif pada berbagai sektor mulai dari pendidikan, budaya, pertanian, kondisi kerja wanita di Korea, pemanfaatan teknologi di bidang sains, serta politik sekitar Korea dan Indonesia.
Publikasi ini menampilkan wawasan berharga yang disumbangkan oleh 10 dosen asal Indonesia yang saat ini menempuh gelar PhD (doctor of philosophy) di Republik Korea.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbbud) KBRI Seoul Gogot Suharwoto memberikan ucapan selamat atas terbitnya buku karya mahasiswa yang spesial diseleksi oleh KCUE untuk menerima beasiswa HEAT di Korea Selatan. “Karya tulis dan diskusi merupakan proses terbaik dalam menjaga keberlanjutan ilmu pengetahuan,” ungkap Gogot Suharwoto dalam keterangannya.
Pada saat peluncuran, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) RI Seoul, Zelda Wulan Kartika mengatakan bahwa karya mahasiswa penerima beasiswa Heat, yang merupakan buku kompilasi hasil riset tersebut merupakan bagian dari rangkaian perayaan kerja sama Indonesia-Korea yang saat ini memasuki 50 tahun.
“Karya para dosen yang saat ini sedang menempuh program doktoral di Korea Selatan merupakan kontribusi penting dalam meningkatkan kualitas kerja sama Indonesia dan Korea,” tutur Zelda.
Zelda menjelaskan buku ini juga memiliki rekomendasi pelajaran berharga tentang kebijakan pemerintah dan dunia usaha Korea Selatan di berbagai sektor untuk menjadi studi tiru untuk pemerintah Indonesia di masa mendatang.
Selanjutnya, Direktur Hubungan Internasional Korean Council for University Education (KCUE), Minna Park memberikan dukungan terhadap publikasi karya mahasiswa penerima beasiswa Heat dari Indonesia.
Sebagai sponsor beasiswa HEAT, ia bangga menyaksikan kontribusi nyata para penerima beasiswa yang meluncurkan karyanya untuk Indonesia.
Sebagai pembahas, hadir pakar Indonesianis, Hyun-jun Kim dari Kangwon National University, dan profesor asal Indonesia, Bernardo Nugroho Yahya yang merupakan guru besar di Hankuk University of Foreign Studies, Korea Selatan.
Kim menyoroti usaha yang telah ditempuh oleh penulis yang merupakan mahasiswa asal Indonesia untuk menyusun buku tersebut.
Sebagai Indonesianis yang telah beberapa dekade meneliti tentang Indonesia, Kim kagum dengan buku ini karena memberikan usulan rekomendasi tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga untuk pihak Korea Selatan.
Senada dengan itu, Bernardo merasa sangat terinspirasi dengan peluncuran buku karya para dosen Indonesia yang belum lama tiba serta menempuh pendidikan di Korea Selatan, tetapi telah mampu menerbitkan buku untuk peningkatan kerja sama Indonesia dan Korea Selatan.
Secara bergantian, 10 penulis buku yakni Ratih Indraswari, Anggaunitakiranantika, Heri Akhmadi, Firstyarinda Indraswari, Bayu Rizky Pratama, Wiyogo Prio Wicaksono, Lina Asmarawati, Robertmi Jumpakita Pinem, and Cici Suhaeni menyampaikan secara singkat isu, latar belakang, hasil temuan, solusi, dan rekomendasi yang mereka tulis pada buku dimaksud.
Selain itu, buku yang telah ditulis tersebut dimaksudkan pula untuk memberikan kontribusi nyata selama kurang lebih dua tahun menempuh program doktor di berbagai bidang.
Adapun buku “Indonesia and Korea Partnership: The Indonesian Scholar’s Perspectives on 50 Year Relationship” telah tersedia secara daring (Google Books, Google Play) dan cetak di toko buku di Indonesia.
Mengakhiri acara, seluruh penulis dan mahasiswa penerima beasiswa Heat yang diwakili oleh mahasiswa Kangwon National University, Heri Akhmadi, selaku koordinator dan editor penulisan buku bersama dengan Anggaunitakiranantika dan Ratih Indraswari dari Ewha Womans University menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Korea Selatan melalui Korean Council for University Education (KCUE) dan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) yang telah memberikan dukungan secara berkelanjutan. (R)