30 C
Medan
Senin, November 25, 2024

Bertemu Kepala Desa se Kabupaten Serang, Presiden: Kelola Dana Desa untuk Kemanfaatan Masyarakat

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Banten (buseronline.com) – Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya mengelola dana desa menjadi sesuatu yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di sebuah desa.

Penegasan tersebut disampaikan Kepala Negara RI dalam pertemuannya dengan para kepala desa se Kabupaten Serang di Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Banten.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut antara lain Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Pj Gubernur Banten Al Muktabar, dan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.

“Saya harapkan uang/anggaran yang sudah masuk ke desa itu betul-betul jadi sesuatu untuk desa, bisa men-trigger produktivitas produksi yang ada di desa,” ucap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa hingga saat ini terdapat sejumlah infrastruktur yang sudah terbangun dan memberikan manfaat dari penggunaan dana desa yang telah disalurkan pemerintah Indonesia.

Salah satunya adalah pembangunan jalan desa yang telah mencapai 350 ribu kilometer.

“Berarti perdesa kurang lebih empat kilometer, karena desa ada 75 ribu, itu ada 350 dibagi kurang lebih jadi empat sampai lima kilometer perdesa. Ini hasil yang sangat baik. Kemudian juga jembatan desa yang sudah terbangun data yang ada di saya 1.900.000 meter jembatan desa. Dan ini harus meningkat terus, meningkat, meningkat,” jelas Presiden Jokowi.

Kepala Negara RI juga menuturkan bahwa pembangunan jalan desa sepanjang 350 ribu kilometer tersebut juga merupakan bukti nyata pemerintah yang tidak hanya melaksanakan pembangunan infrastruktur besar.

Menurut Presiden Jokowi jumlah jalan desa yang telah terbangun jauh lebih panjang dibandingkan pembangunan jalan tol di seluruh Tanah Air.

“Supaya kita semuanya tahu, jangan nanti hanya berpikir yang diurus yang gede-gede, justru yang lebih banyak itu yang kecil-kecil, nyatanya jalan desa tadi 350 ribu km. Kemudian juga pasar desa 14.600 yang terbangun,” jelas Presiden Jokowi.

“Kemudian juga embung, embung yang dibangun dari dana desa sudah 6.700 ini embung, ini juga bukan jumlah yang kecil,” sambung Presiden Jokowi.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengimbau kepada para kepala desa untuk merencanakan pembangunan infrastruktur dengan baik, salah satunya melalui penyusunan desain bangunan.

Presiden Jokowi menyebut, pemerintah pusat melalui Bappenas akan siap membantu pemerintah desa dalam menyusun perencanaan tersebut.

“Mereka siap untuk membantu bapak, ibu semuanya untuk mendesainkan, yang penting bapak, ibu semuanya, kepala desa itu memiliki antusias yang tinggi, pasti akan dibantu, insyaallah akan dibantu,” ucap Presiden Jokowi lanjut.

Selain itu, Kepala Negara RI juga menekankan bahwa setiap desa memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Oleh karenanya, Presiden Jokowi mengimbau kepada para kepala desa untuk membangun desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki masing-masing desa.

“Jangan hanya meniru-meniru, fotokopi saja, belum tentu setiap desa itu memiliki keunggulan dan potensi yang sama. Sehingga betul-betul kita harus mengerti kekuatan desa apa, potensi desa apa, itu yang harus dikalkulasi, sehingga menjadi sebuah barang yang bermanfaat bagi rakyat,” ucap Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi turut mengimbau para kepala desa agar dapat menjaga perputaran uang di daerahnya.

Salah satunya adalah dengan membeli dan menggunakan barang atau produk asli desa dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur di desa.

“Meskipun saya tahu harga barang di desa dengan yang di kota itu terpautnya mungkin ada 5 persen, 10 persen, 15 persen, enggak apa-apa, yang penting kan perputaran uang itu ada di desa,” tutup Presiden Jokowi. (R3)

Berita Lainnya

Berita Terbaru