26.7 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Polio Muncul Lagi di RI, Kemenkes Desak Warga Setop BAB Sembarangan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Penyakit kasus lumpuh layu akut atau Acute flaccid paralysis (AFP) yang disebabkan virus polio tipe dua ditemukan tiga kasus di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kasus teridentifikasi di rentang waktu akhir Desember hingga 5 Januari 2024.

Karenanya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), meminta warga untuk berhenti buang air besar (BAB) sembarangan.

Mengingat penularan virus berasal dari air, makanan, yang terkontaminasi dengan feses pasien polio.

“Ada program setop BAB sembarangan yang juga harus dilakukan termasuk akses jamban dan air bersih,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi MEpid.

Nadia mengingatkan agar masyarakat tidak lupa mengakses vaksinasi yang sebetulnya masuk dalam program pemerintah.

Sayangnya, kemunculan kembali kasus polio menjadi bukti rendahnya capaian dan imunisasi vaksinasi polio di wilayah Klaten dan Pamekasan.

Kedua wilayah tersebut masih mencatat cakupan imunisasi polio di bawah 95 persen.

“Cakupan imunisasi polio di Klaten baru OPV4 89 persen, IPV 88,6 persen. Kalau di Pamekasan 74 persen IPV, dan OPV4 88 persen,” jelasnya.

Pemerintah Indonesia tengah menargetkan vaksinasi polio mencapai 95 persen di seluruh provinsi kabupaten dan kota.

Bakal digelar Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyusul temuan tiga kasus polio di daerah tersebut.

Rencana ini sejalan dengan Surat Edaran (SE) Menteri Kesehatan RI Nomor 1051 Tahun 2023 yang diterbitkan pada 29 Desember 2023.

“Perlu cakupan imunisasi polio 95 persen di semua provinsi, dan kabupaten/kota. Selain tentunya kebiasaan BAB yang harus diperbaiki juga bersama Pemda,” ujarnya.

Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio, dilakukan dengan memberikan vaksin oral nOPV2 ke seluruh sasaran anak usia 0-7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.

Sub-PIN Polio dilakukan dua putaran dengan putaran pertama pada 15 Januari 2024 dan putaran kedua pada 19 Februari 2024.

Adapun kondisi tiga kasus polio yang ditemukan yakni kasus pertama dialami anak perempuan berusia 6 tahun, berdomisili di Jawa Tengah, dan berinisial NH.

Berdasarkan pengakuan orang tua, NH mengalami lumpuh layu akut pada 21 November 2023 dengan riwayat vaksinasi polio OPV dua kali dan tidak lengkap. Hasil pemeriksaan menunjukkan pasien positif virus polio tipe 2.

Kasus kedua: dialami oleh anak laki-laki berusia 1 tahun 11 bulan, berdomisili di Jawa Timur, dan berinisial MAF. MAF mengalami lumpuh pada 22 November 2023 dengan riwayat imunisasi lengkap tapi hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia mengalami malnutrisi. Hasil pemeriksaan menunjukkan pasien positif virus polio tipe 2.

Kasus ketiga: dialami oleh anak laki-laki berusia 3 tahun 1 bulan, berdomisili di Jawa Timur, dan berinisial MAM. MAM mengalami lumpuh pada 6 Desember 2023 dengan riwayat vaksinasi polio OPV 4 kali dan IPV 1. Hasil pemeriksaan menunjukkan pasien positif virus polio tipe 2. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru