24 C
Medan
Minggu, Oktober 6, 2024

Sidang Terbuka Promosi Doktor Musa Rajekshah, Temukan Kebaruan Penelitian Model “IJECK” dalam Relasi Kekuasaan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin SSos MSi membuka sidang terbuka promosi doktor mantan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah di Gedung Biro Rektor USU.

Dalam sidang tersebut, pria yang akrab disapa Ijeck tersebut, mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Model Relasi Kekuasaan Studi Kasus: Kepemimpinan di Kabupaten Deliserdang Periode 2004-2024”.

Dalam persentasenya, Ijeck menjelaskan bahwa hal baru dalam penelitian ia ialah diperoleh novelty (kebaruan dalam penelitian) yang menunjukkan bahwa Insentif (modal sosial), jejaring sosial, ekosistem secara sosiopolitik, communication (komunikasi) dan kepemimpinan merupakan faktor-faktor yang menentukan relasi kekuasaan menjadi harmonis dan bertahan selama kurang lebih 20 tahun di Deliserdang.

“Jadi Model IJECK ini adalah (Insentif, Jejaring, Ekosistem, Communication, dan Kepemimpinan),” ujarnya.

Bukan hanya itu, ia juga menyebutkan relasi kekuasaan di Kabupaten Deliserdang 2004-2024 diasumsikan terkait dengan IJECK sehingga menjadi dasar kepemerintahan yang tumbuh dalam masa awal di internal pemerintah dan dalam interaksi eksekutig dan legislatif, sehingga akan diperoleh novelty tentang model relasi kekuasaan eksekutif dengan legislatif yang harmonis.

Atas disertasi tersebut, Ijeck berhak meraih gelar doktor dengan predikat sangat memuaskan. “Alhamdulilah saya bisa menyelesaikan studi ini. Di awal ambil program doktor ini saya masih belum yakin apakah bisa menyelesaikan studi S3 ini. Tapi dengan tekad dan niat, akhirnya saya bisa menyelesaikannya dengan baik,” katanya.

Ia mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada orangtuanya, istri, anak dan keluarga besar lainnya. “Khususnya kepada almarhum ayah saya, semoga ia bangga melihat ini. Orangtua saya pernah sampaikan untuk terus menempuh pendidikan dengan baik. Dia tamat SMP pun tidak. Tapi anak-anaknya harus mendapatkan pendidikan yang baik,” sebutnya.

Rasa terima kasih juga disampaikan kepada Rektor USU, penguji luar komisi, Prof Dr H Hamdani Harahap MSi, Dekan/Co Promotor, Dr Hatta Ridho SSos MSP, Promotor Prof Subhilhar MA PhD, Penguji Luar Komisi Prof Dr Drs Sam’un Jaja Raharja MSi dan Dr Nurman Achmad MSoc SC.

“Begitu juga kepada keluarga Bapak Ashari Tambunan dan Almarhum Amri Tambunan. Kemudian sahabat-sahabat saya, Faisal Nasution, Hendra Dermawan, Walid Sembring dan lainnya. Begitu juga kepada tamu yang hadir. Sekda Sumut, Arief Sudarto Trinugroho, Mantan Sekda Sumut, Prof T Sabrina, Bapak Pemimpin Umum Harian Analisa, Master Supandi Kusuma, Anggota DPR RI Meutya Hafidz dan tamu lainnya yang datang menghadiri sidang terbuka saya hari ini,” sebutnya.

Menurutnya, gelar yang ia dapat tersebut bukan semata-mata hanya untuk kebanggaan, melainkan untuk kebermanfaatan atas ilmu yang didapat. Ia juga menjelaskan bahwa kehadiran Alm Amri Tambunan dan Ashari Tambunan dalam politik dengan membentuk relasi kekuasaan harmonis tidak bisa dilepaskan dari karakter dan backround kepemimpinan yang menjadi ciri khas dalam menjalankan kekuasaannya.

“Keduanya memiliki karakter yang kekeluargaan dan populis, sekaligus modern dan demokratis, professional dan mendorong birokrasi untuk melakukan prestasi,” jelasnya.

Rektor USU dalam kesempatan itu mengatakan bahwa sebenarnya Ijeck bisa meraih predikat dengan pujian (cumlude). “Hanya saja karena jangka waktu penyelesainnya 7 semester, ini tidak bisa diraih. Bagi kami sangat mudah bisa memutuskan nilai ini,” ujarnya. (P3)

Berita Lainnya

Berita Terbaru