26 C
Medan
Minggu, November 24, 2024

Persi Sumut Dorong Kesiapan RS Lakukan Transformasi Kesehatan di Era Digital

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia Provinsi Sumatera Utara (Persi Sumut) terus mendorong kesiapan rumah sakit dalam melakukan transformasi di era digital. Hal ini disampaikan Ketua Persi Sumut dr Syaiful M Sitompul kepada wartawan di Medan.

“Secara umum Persi mempunyai visi ke depan, menjadi wadah perumahsakitan yang mandiri dan maju. Di mana tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan yang semakin tinggi, rumah sakit harus bermutu, mampu berkompetisi dan mampu mewujudkan efisiensi,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, Persi Sumut akan melaksanakan seminar dan workshop perumahsakitan dengan menggandeng seluruh rumah sakit dan sejumlah pihak terkait. Kegiatan tersebut rencananya akan dilangsungkan pada 21-23 Februari 2024 di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan.

“Dalam kegiatan ini akan dibahas berbagai persoalan kesehatan. Selain itu juga ada pelatihan, kemudian ada semacam Medan Hospital Expo, stan alat kedokteran dan lainnya,” jelasnya.

Adapun workshop yang digelar, sebut Syaiful, dilakukan dalam enam sesi dengan membahas antara lain seputar kelengkapan rekam medis sebagai dasar audit koding dan optimalisasi klaim JKN, implementasi peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

Berikutnya perencanaan dan implementasi rekam medis elektronik, peningkatan mutu dan keselamatan pasien dalam pelayanan farmasi, audit keperawatan dalam upaya pengawalan mutu profesi hingga tata kelola pelayanan medis yang efektif dan efisien.

“Seminar perumahsakitan tahun ini mengangkat isu meliputi transformasi kesehatan di rumah sakit, Tara kelola rumah sakit, rumah sakit umum daerah, hukum dan etika hingga pemasaran bisnis rumah sakit di era digital,” paparnya.

Berbicara soal digitalisasi, Syaiful menyebutkan jika saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga sudah menekankan agar rumah sakit dapat segera terintegrasi terhadap SatuSehat.

Namun, bebernya, dari sekitar 208 rumah sakit yang ada di Provinsi Sumut, sejauh ini baru 46 rumah sakit saja yang telah terkoneksi dengan SatuSehat.

“Karenanya melalui kegiatan ini, hal ini akan kita dorong supaya dapat cepat terwujud. Karena jika rumah sakit tidak segera terkoneksi dengan SatuSehat tentu akan ada sanksi yang diberikan, mulai dari sanksi tertulis hingga sanksi pencabutan akreditasi,” pungkasnya. (P3)

Berita Lainnya

Berita Terbaru