30 C
Medan
Minggu, November 24, 2024

Kasus Stunting RI Lebihi Standar WHO, Menkes Sebut Bumil Kurang Diperhatikan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Stunting hingga saat ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan besar di Indonesia.

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa permasalahan ini harus ditangani oleh berbagai pihak.

Tidak hanya itu, Menkes Budi juga mengatakan perhatian terhadap ibu hamil harus lebih ditingkatkan lagi.

Perhatian pada ibu hamil menurutnya menjadi salah satu faktor terpenting dalam penanganan stunting.

Pemenuhan nutrisi ibu hamil yang baik dapat mencegah berbagai penyakit dan menurunkan risiko stunting ketika anak sudah lahir.

“Kita memang harus selain fokus ke balitanya, ibu hamilnya juga kita masih kejar. Karena banyak yang kita amati di balitanya sudah mulai tertangani, tapi yang lahir itu berat badannya kurang. Nah, ini membutuhkan intervensi juga ke ibu hamilnya, ibunya mesti cukup gizi,” ucap Menkes Budi saat memberi keterangan kepada media dalam peringatan Hari Gizi Nasional 2024 di Jakarta Pusat.

Jika telanjur mengidap stunting, proses pemulihan kondisi anak nantinya akan menjadi jauh lebih sulit.

Karenanya, Menkes Budi mengimbau orang tua untuk melakukan pemeriksaan secara rutin, mencakup berat dan tinggi badan anak, untuk memantau perkembangan anak dan melihat apakah anak berisiko mengidap penyakit tertentu.

“Anak itu harus berat badan ditimbang dan panjang diukur setiap bulan. Nomor dua kalau tidak ada kenaikan berat dan tinggi badan, harus segera dirujuk ke puskesmas, karena ini sering lupa,” ucap Menkes Budi.

“Nggak mungkin jadi negara maju, kalau orangnya nggak sehat dan nggak pinter. Kalau ingin sehat dan pintar anak-anaknya nggak boleh kekurangan gizi. Perkembangan otaknya sangat menentukan di bawah umur dua tahun ini,” lanjut Menkes Budi.

Angka kasus stunting Indonesia masuk dalam kategori yang tinggi. Bahkan prevalensi kasus stunting di Indonesia lebih tinggi bila dibandingkan dengan beberapa negara tetangga.

Prevalensi stunting di Indonesia berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2022 berada di angka 21,6 persen.

Sedangkan untuk beberapa negara tetangga yakni Malaysia di angka 20,9 persen, Thailand dengan 12,3 persen dan Singapura menjadi yang terendah dengan 2,8 persen. (R3)

Berita Lainnya

Berita Terbaru