Tebingtinggi (buseronline.com) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyapa langsung dengan peserta JKN di Kota Tebingtinggi, Provinsi Sumut, berlangsung di GOR Asber Nasution, Jalan Gunung Lauser.
Kunjungan Presiden turut dihadiri Wamenkes RI Dante Saksono Harbuwono, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, Ketua Komisi I DPR RI Mutya Hafiz dan didampingi Pj Gubernur Sumut Dr Hasanuddin, Pj Wali Kota Tebingtinggi Syarmadani, berbagai stakeholder terkait, serta diikuti oleh 1.500 peserta JKN.
Jokowi menegaskan pentingnya program JKN sebagai bentuk jaminan kesehatan yang komprehensif bagi seluruh warga negara. Menurutnya kesehatan adalah investasi masa depan bangsa. Melalui program JKN, pemerintah memberikan perlindungan kesehatan yang luas dan terjangkau bagi masyarakat.
“Saat ini terdapat lebih dari 96,7 juta peserta JKN yang iurannya ditanggung oleh negara. Capaian ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) di Indonesia,” ucap Jokowi.
Jokowi juga menekankan komitmen pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
Ia mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya memastikan bahwa setiap warga negara dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas, tanpa terkecuali.
“Meski sudah tersedia rumah sakit, peserta JKN dapat mengakses layanan kesehatan di FKTP terlebih dahulu bila sakit ringan. Jangan semuanya ke rumah sakit, karena bila demikian maka antrean di rumah sakit akan menjadi panjang dan tidak maksimal dalam melayani peserta JKN,” jelasnya.
Jokowi mengatakan, kesehatan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan bangsa. Dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat terus maju dalam mencapai kesejahteraan dan kesehatan yang merata.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menyampaikan bahwa program JKN telah menjadi program strategis pemerintah yang paling dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Hal ini dibuktikan dengan capaian kepesertaan JKN yang semakin tinggi. Per 1 Februari 2024, terdapat 267,87 juta atau 95,97 persen dari total penduduk Indonesia yang telah terdaftar sebagai peserta JKN.
“Kota Tebingtinggi sendiri, seluruh penduduk telah terdaftar sebagai peserta JKN dan menyandang predikat UHC. Capaian ini tentu berkat dukungan yang luar biasa dari pemerintah dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam menyukseskan Program JKN,” ujarnya.
Ghufron menekankan, dengan semakin tingginya jumlah peserta JKN juga perlu diimbangi dengan jumlah fasilitas kesehatan yang mumpuni untuk melayani peserta JKN.
Saat ini terdapat 23.639 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.120 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia.
“Terdapat 19 FKTP dan 6 FKRTL di Kota Tebingtinggi yang telah menjadi mitra BPJS Kesehatan. Dari jumlah tersebut, beberapa rumah sakit telah menyediakan layanan canggih bagi peserta JKN, seperti CT-scan, ekokardiografi, pemeriksaan appendicogram dan mammografi,” tambahnya.
Peningkatan jumlah fasilitas kesehatan ini tentu akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang diterima oleh peserta JKN. Ghufron juga menyebutkan bahwa jumlah pemanfaatan layanan di fasilitas kesehatan meningkat drastis.
Pada tahun 2023, terdapat 606,7 juta pemanfaatan atau 1,6 juta pemanfaatan per hari, baik pelayanan sehat dan pelayanan sakit.
“Dari total pemanfaatan yang ada, pada tahun 2023 tercatat 29,73 juta kasus penyakit berbiaya katastropik dengan beban pelayanan kesehatan mencapai lebih dari 34,7 triliun rupiah. Penyakit jantung merupakan penyakit dengan biaya terbesar sejumlah 20,04 juta kasus dengan beban pelayanan kesehatan mencapai lebih dari 17,6 triliun rupiah,” katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit. Seperti mengonsumsi makanan yang bergizi, berolahraga secara teratur, dan kelola stres dengan baik.
“Apa yang sudah dan akan dicapai oleh BPJS Kesehatan merupakan manifestasi dari doa dan ikhtiar kita bersama dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera, terutama melalui Penyelenggaraan Program JKN. BPJS Kesehatan senantiasa memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara bagi masyarakat Indonesia. Dengan masyarakat yang sehat, Indonesia dapat menjadi negara yang bersaing di kancah dunia,” pungkasnya.
Manfaat besar tersebut langsung dirasakan oleh Farida, salah satu peserta JKN yang memiliki riwayat penyakit pada kelenjar getah bening. Ia menuturkan bahwa selama menjalani perawatan di rumah sakit hingga sembuh semuanya ditanggung oleh program JKN.
“Saya pernah melakukan operasi kelenjar getah bening. Beruntung, berkat pemerintah yang telah menghadirkan Program JKN ini meringankan saya dari segi finansial. Tak terbayangkan berapa uang yang harus saya keluarkan bila tidak ditanggung oleh Program JKN ini,” cerita Farida.
Tidak hanya itu, Sumiati yang juga merupakan peserta JKN menjadi salah satu saksi manfaat kehadiran Program JKN. Sumiati menyatakan bahwa dirinya telah merasakan manfaat langsung dari Program JKN.
“Saya merasakan manfaat besar menjadi peserta JKN, seperti mengakses layanan kesehatan untuk pemeriksaan mata. Dari awal periksa sampai selesai semuanya tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun. Bahkan, kacamata yang saya dapat juga ditanggung oleh Program JKN, terima kasih Program JKN,” ucap Sumiati. (R)