26 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Polri Upayakan Stabilitas Harga Beras dengan Monitoring dari Hulu ke Hilir

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan mengungkapkan kenaikan harga beras disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari cuaca hingga kenaikan biaya produksi, dan bukan karena faktor pembagian bansos yang masif jelang pemilu.

“Bila terjadi kenaikan harga beras di beberapa daerah, itu disebabkan beberapa faktor seperti gangguan cuaca, kenaikan biaya produksi, keterbatasan lahan dan air, sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan hasil produksi di beberapa daerah sentra produksi beras,” ujar Whisnu dilansir dari Humas Polri.

Namun, ia mengatakan terkait hal tersebut sudah dilakukan langkah-langkah antisipasi kementerian/lembaga terkait.

Whisnu menjelaskan, pihaknya tengah berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras.

Ia menyatakan akan terus melakukan monitoring dan pengawasan terkait ketersediaan dan pendistribusian beras.

“Kegiatan yang dilakukan berupa monitoring di tingkat hulu, yaitu dengan memastikan tidak adanya kendala bagi petani beras dalam memproduksi hasil sawahnya, juga hingga monitoring di tingkat hilir agar tidak terjadi simpul-simpul yang dapat menghambat kelancaran jalur distribusi sampai ke konsumen,” ujarnya.

Sementara, Whisnu menegaskan polisi juga akan mengecek tempat penyimpanan atau gudang beras.

Ia mengatakan, Polri ingin memastikan tidak ada oknum yang melakukan penimbunan beras.

Dengan begitu, kata Whisnu, pihaknya bisa memastikan bahwa stok atau ketersediaan beras masih mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.

“Hal ini untuk memastikan tidak terjadinya penimbunan beras atau tindakan lain yang dilakukan oleh oknum spekulan,” jelasnya. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru