Sydney (buseronline.com) – Kemendikbudristek RI menandatangani perjanjian kerja sama dengan National Computational Infrastructure (NCI) Australia. Proses penandatanganan dilakukan dalam rangkaian acara Super Computing Asia (SCA) 2024 Conference yang berlangsung di International Convention Centre-Sydney pada 20-22 Februari 2024.
Perwakilan Kemendikbudristek yakni Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Nizam hadir untuk menandatangani perjanjian kerja sama, disaksikan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Atdikbud RI) di Canberra, Mukhamad Najib. Sementara dari pihak Australia, penandatanganan dilakukan oleh The Pro Vice-Chancellor (Research Initiatives and Infrastructure) Australian National University, Ute Roessner yang disaksikan oleh Direktur NCI Australia, Sean Smith.
Perjanjian kerja sama antara Kemendikbudristek dengan NCI Australia bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan di bidang High Performance Computing dan Data Management. Meliputi penelitian bersama, joint talent development melalui berbagai kegiatan antara lain pengiriman mahasiswa magang, pelatihan, workshops, dan summer school.
Perjanjian ini juga mencakup pemanfaatan fasilitas super computer yang dimiliki NCI Australia untuk para peneliti dan mahasiswa di Indonesia.
Plt Dirjen Diktiristek menyampaikan bahwa perjanjian ini penting untuk meningkatkan kolaborasi antara peneliti di Indonesia dan Australia terutama dalam bidang high computing dan data management.
Nizam berharap, ke depan semakin banyak penelitian dan publikasi yang dapat dihasilkan dalam dari hasil kerja sama ini. Menurutnya, kesempatan ini secara kelembagaan juga akan meningkatkan kapasitas dalam bentuk professional development.
Nizam menyampaikan penandatanganan MoU antara Ditjen Diktiristek dengan NCI Australia sangatlah penting sebagai sebuah tonggak bersejarah dalam hubungan Australia dan Indonesia. Dengan demikian, kedua negara dapat berkolaborasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam bidang high computing yang saat ini menjadi sangat penting. “MoU ini akan menjadi payung untuk membuka banyak pintu kerjasama penelitian lainnya,” jelas Nizam.
Senada dengan itu, Najib juga menambahkan bahwa penandatanganan perjanjian kerja sama ini merupakan momentum bagi kemajuan pengembangan high performance computing. Saat ini, di Indonesia tercatat 1.702 program studi bidang informatika dan komputer.
“Dengan adanya kerjasama NCI Australia dan Kemendikbudristek, mereka bisa terlibat aktif dalam penelitian-penelitian bersama di bidang high performance computing dan data management. Para mahasiswa juga bisa memanfaatkan kerja sama ini di bawah koordinasi Diktiristek,” imbuh Najib.
Sementara, Direktur NCI Australia Sean Smith menyebut bahwa penandatanganan perjanjian kerjasama dengan pemerintah Indonesia menjadi peluang dalam berkontribusi lebih banyak lagi dalam pengembangan penelitian di bidang supercomputer antara Indonesia dan Australia.
Supercomputing Asia (SCA) adalah konferensi superkomputer terbesar di Asia, yang menampung beberapa superkomputer terbaik di dunia.
“Kegiatan ini diselenggarakan bersama dengan pusat-pusat superkomputer terkemuka di kawasan ini termasuk di Australia, Jepang, dan Singapura. Oleh karena itu, penandatanganan MoU ini menjadi momen bersejarah bagi Indonesia dan Australia dalam bidang supercomputer,” pungkas Smith. (R)